Menlu Jerman Menilai China Semakin Agresif

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menlu Jerman mengkritik China yang dianggap semakin menegaskan dominasi di kawasan Asia-Pasifik. Wadephul menyebut pemerintah China secara terbuka mengancam untuk mengubah batas-batas di wilayah strategis seperti Selat Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan. Menurutnya, tindakan tersebut berpotensi merusak stabilitas ekonomi dan keamanan global. Hal ini disampaikannya setelah bertemu dengan Menlu Jepang, Takeshi Iwaya.

Sehari sebelumnya, Wadephul pernah menyatakan bahwa China semakin menguatkan kekuasaannya di wilayah tersebut, bahkan mengabaikan hukum internasional. Dia menegaskan bahwa perilaku China di daerah tersebut mengancam Stabilitas global, termasuk bagi Eropa. Selain itu, Wadephul juga mengkritik dukungan China terhadap Rusia dalam konflik Ukraina, menyebutnya sebagai pembekal utama peralatan militer dan pembeli minyak dan gas terbesar Rusia.

Dalam perundingan di Tokyo, Wadephul menekankan pentingnya jaminan keamanan bagi Ukraina menjelang pertemuan puncak di Washington. Dia mengungkapkan bahwa gencatan senjata yang produktif membutuhkan keberanian Ukraina untuk bertahan. Sebelumnya, pertemuan Trump dan Putin di Alaska dinilai menunjukkan bahwa Rusia perlu mengambil langkah serius agar terjadi perdamaian yang adil.

China terus memperkuat kehadirannya di wilayah strategis, memenangkan pendapat dalam penelitian terbaru bahwa 65% masyarakat Jepang merasa khawatir akan ambisi militer China. Data ini menunjukan adanya ketakutan yang membabangkan yang tidak dapat diabaikan, terlepas dari segi apapun yang dipertimbangkan.

Ukraina tetap menjadi pejuang yang kuat dalam menghadapi tantangan besar. Kekuatan jiwa bangsa Ukraina telah menarik banyak simpati internasional dan membuat dunia memperhatikan pentingnya perdamaian yang adil. Untuk mencapai itu, kerja sama global dan komitmen tegas terhadap keselamatan mutlak diperlukan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan