Mengkonsumsi mi campur nasi telah menjadi kebiasaan bagi banyak warga Indonesia. Banyak orang memilih kombinasi ini untuk merasa kenyang lebih lama. Meskipun tidak menyebabkan masalah jika hanya dilakukan sesekali, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan ketidakseimbangan gizi. Menurut Rosyda Dianah, dosen Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi di Sekolah Vokasi Universitas IPB, kombinasi makanan ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan jika tidak diimbangi dengan asupan gizi lainnya. Informasi ini disampaikan melalui laman resmi IPB University, Senin (18/8/2025).
Kombinasi dua sumber karbohidrat ini bisa menaikkan asupan kalori dan karbohidrat secara signifikan, serta mengurangi keseimbangan zat gizi seperti protein dan lemak sehat. Jika nasi dan mi dikonsumsi dalam jumlah yang sama, karbohidrat dapat mendominasi hingga 80 persen dari total energi yang diperoleh. Misalnya, 150 gram nasi dan 100 gram mi menghasilkan sekitar 401 kalori, 82 gram karbohidrat, 7 gram protein, dan hanya 2 gram lemak. Komponen ini tidak seimbang dan jauh dari konsep “Isi Piringku,” yang merekomendasikan 50 persen sayuran dan buah, serta 50 persen sisanya berupa karbohidrat dan protein.
Konsumsi nasi dan mi secara bersamaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan metabolik seperti obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, dan bahkan inflamasi kronis. Karbohidrat sederhana dari nasi putih dan mi instan dapat menaikkan indeks glikemik dan mempercepat lonjakan gula darah. Jika tidak didukung dengan asupan protein dan serat yang cukup, efek buruknya bisa berdampak jangka panjang. Selain itu, kekurangan protein dan lemak sehat dapat mengurangi produksi hormon pengatur nafsu makan seperti leptin dan peptida YY. Hal ini menyebabkan rasa lapar berulang, yang kemudian mengarah pada konsumsi kalori berlebih, terutama dari sumber karbohidrat sederhana.
Untuk menghindari risiko kesehatan tersebut, Rosyda menawarkan beberapa alternatif menu yang tetap mengenyangkan tanpa menumpuk karbohidrat. Misalnya, kombinasi nasi setengah porsi dengan lauk (hewani dan nabati) serta sayuran, ubi rebus dengan sumber protein hewani seperti telur atau protein nabati seperti kacangan-kacangan, dan sayuran. Alternatif lainnya adalah menu rendah karbohidrat seperti mi shirataki dengan tambahan protein dan sayuran. prinsip utama adalah menyeimbangkan piring makan sesuai dengan pedoman “Isi Piringku.” Pastikan karbohidrat tidak lebih dari seperempat piring dan lengkapi dengan protein, lemak sehat, serta serat dari sayuran dan buah.
Mengatur asupan gizi dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan memilih kombinasi makanan yang seimbang, kita bisa menikmati makanan favorit tanpa merugikan tubuh. Jaga keseimbangan gizi dan pilih makanan yang bermanfaat untuk tubuh agar tetap sehat dan berenergi.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.