KPK memberikan tanggapan terkait pembebasan bersyarat mantan Ketua DPR RI Setya Novanto setelah menghabiskan waktu di penjara karena kasus korupsi e-KTP. Budi Prasetyo, jurubicara KPK, menyebut kasus korupsi tersebut telah menyebabkan kerugian besar bagi negeri dan merusak kualitas pelayanan publik. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa peristiwa ini berfungsi sebagai pelajaran penting bagi generasi mendatang agar tidak mengulangi kesalahan serupa.
Budi Prasetyo juga menekankan bahwa upaya pemberantasan korupsi memerlukan kerjasama seluruh masyarakat, sesuai dengan tagline HUT RI ke-80 yang berfokus pada persatuan, kedaulatan, dan kemajuan negara. Menurutnya, pendidikan, pencegahan, dan penindakan harus diintegrasikan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti, menjelaskan bahwa pembebasan bersyarat Novanto didasarkan pada peninjauan kembali (PK) yang mengurangi hukumannya dari 15 tahun menjadi 12,5 tahun. Novanto telah menjalani dua per tiga masa hukumanya dan telah memenuhi semua persyaratan administratif, termasuk pembayaran denda dan uang pengganti.
Novanto terlibat dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 2,3 triliun. Pada 2018, dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Selain itu, dia diwajibkan membayar uang pengganti senilai USD 7,3 juta dan kehilangan hak untuk menduduki jabatan publik selama 5 tahun setelah menjalani hukuman.
Dalam peninjauan kembali di Juni 2025, Mahkamah Agung mengurangi hukuman Novanto menjadi 12,5 tahun penjara dan mengurangi hukuman tambahan kepadanya. Hakim PK juga mengubah masa pencabutan hak jabatan publik Novanto dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun setelah selesai menjalani pidana. Uang pengganti yang harus dibayarkan Novanto juga dikurangi, dengan jumlah Rp 5 miliar yang sudah dititipkan ke KPK.
Kasus ini mengingatkan kita bahwa korupsi bukan hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap instansi publik. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama secara efektif untuk mencegah dan memerangi fenomena ini, sehingga Indonesia dapat terus berkembang dengan adil dan sehat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.