Pembaruan Strategi Pindahan Paksa Warga Gaza Utara Ditentang Muhammadiyah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengkritik kuat upaya Israel untuk memindahkan secara paksa penduduk Gaza utara ke selatan. Menurutnya, ini adalah rencana jahat untuk menguasai seluruh wilayah Gaza. Anwar Abbas mengatakan bahwa Netanyahu dan Donald Trump bahkan bermaksud mengusir seluruh penduduk Gaza ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, dengan alasan membangun kembali daerah yang rusak. Namun, dia yakin tujuan sebenarnya adalah untuk menguasai dan mengeksplorasi Gaza sebagai bagian teritorial Israel.

Benjamin Netanyahu, menurut Anwar Abbas, memiliki cita-cita untuk mendirikan Israel Raya, yang meliputi wilayah Palestina, Syria, Lebanon, Yordania, sebagian Mesir, Saudi, dan Irak. Pemindahan warga Gaza utara merupakan langkah strategis dalam rencana tersebut untuk mendirikan negara yang lebih luas.

Anwar Abbas juga mendesak PBB untuk tidak diam menghadapi rencana ini. Para pemimpin dunia harus aktif mencegah langkah-langkah yang dianggap jahat dari Israel. Hal ini karena tindakan seperti itu menunjukkan niat jelas untuk menguasai Gaza secara bertahap.

Ketika ini terjadi, Israel tengah mempersiapkan relokasi warga Gaza utara ke selatan dengan alasan keamanan sebelum memulai serangan baru. Menurut Reuters, militer Israel akan menyediakan tenda dan perlindungan untuk warga sebelum mereka dipindahkan. Rencana ini dilakukan setelah Israel mengumumkan niatnya untuk menguasai Gaza utara, yang merupakan pusat kota utama di wilayah itu. Aksi ini telah menimbulkan kekhawatiran internasional terkait nasib penduduk Gaza yang telah menderita akibat serangan berulang.

Gaza yang dihuni sekitar 2,2 juta jiwa ini akan mengalami perubahan drastis jika rencana Netanyahu untuk memindahkan penduduk sipil ke “zona aman” dilaksanakan. Pemerintah Israel menganggap Gaza sebagai markas terakhir Hamas. Peralatan perlindungan yang disediakan akan diantar lewat pos Kerem Shalom di selatan Gaza melalui PBB dan organisasi kemanusiaan internasional setelah verifikasi Kementerian Pertahanan Israel. Juru bicara PBB untuk Urusan Kemanusiaan mengekspresikan kecemasan terhadap rencana ini, karena akan meningkatkan penderitaan warga.

Berkembangnya situasi di Gaza membutuhkan perhatian dunia untuk mencegah kekerasan dan kemanusiaan yang sedang tercabut. Perlu adanya tekanan internasional agar Israel berhenti dari rencana menduduki wilayah Palestina dan menghormati hak asasi manusia. Keragasian ini meminta pertimbangan serius dari semua pihak untuk memastikan kedaulatan dan keamanan penduduk Gaza.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan