Penyembelihan hewan pada saat perayaan Idul Adha seringkali menjadi objek foto yang menggambarkan momen yang penuh dengan kesan dramatis dan emosi. Warna darah yang terlihat kental, hewan yang terlihat pasrah, pisau jagal yang tajam, dan keringat petugas yang terlihat saat membekap hewan pada saat proses eksekusi semuanya bersifat menarik secara visual. Namun, sebagai fotografer, penting untuk tetap mempertimbangkan aspek kepatutan dalam mengabadikan momen tersebut.
Beberapa gambar yang pernah diunggah bahkan menampilkan aliran darah yang segar dan wajah hewan yang tampak memelas, sehingga dapat menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda di kalangan masyarakat. Hal ini menjadi lebih kritis jika foto-foto tersebut dibagikan di media sosial dan dikonsumsi oleh publik luas. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan bagaimana cara yang tepat dalam memotret proses ritual ini tanpa melebih-lebihkannya.
Pertama, fotografer bisa menghindari elemen-elemen yang terlalu mengungkapkan kekerasan dan emosi pembunuhan dalam hasil gambar. Meskipun dalam praktiknya proses penyembelihan dilakukan dengan hormat dan diiringi takbir, bahasa visual dapat memiliki interpretasi yang beragam. Oleh karena itu, lebih baik untuk mengabadikan momen tersebut dengan cara yang lebih halus, tanpa mengeksploitasi elemen yang berpotensi menimbulkan kontroversi.
Jika ada kebutuhan untuk menampilkan detail-detail yang lebih eksplisit, sebaiknya gunakan format hitam-putih agar warna darah tidak terlalu terlihat mencolok. Selain itu, gunakan simbol-simbol yang relevan, seperti memotret pisau jagal yang masih bersih di depan hewan korban yang masih berdiri atau hanya mengabadikan tanduk hewan setelah proses selesai.
Hindari juga gambar-gambar yang bisa dianggap sadis, seperti wajah hewan yang terlihat memelas dihadapan anak-anak yang bersorak. Beberapa foto di media sosial bahkan menampilkan kepala hewan yang ditangani, dan jika perlu, gambar seperti ini lebih baik disimpan untuk penggunaan pribadi saja.
Selain itu, jangan lupa untuk mengabadikan proses yang berlangsung setelah penyembelihan, seperti saat memotong daging, membaginya, dan memasak. Bisa juga menampilkan berbagai variasi kuliner yang terbuat dari daging sapi, kerbau, atau kambing, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Tidak hanya sate, ada banyak hidangan tradisional yang bisa dijadikan objek foto.
Dengan demikian, pesan positif yang dapat disampaikan adalah bahwa Idul Adha bukan hanya tentang proses penyembelihan, tetapi juga tentang berbagi dan bersyukur sebagai umat manusia. Selamat hari raya Idul Adha.
Baca Seputar Tutorial lainnya di Seputar Tutorial Page


Pemilik Website Thecuy.com