Hizbullah tolak pelucutan senjata dan ancam kerusuhan, PM Lebanon kecam

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam mengutuk pernyataan pemimpin Hizbullah Naim Qassem yang dinilainya sebagai ancaman serius yang berpotensi memicu konflik internal di negara tersebut. Kritik ini muncul setelah Qassem menolak keras rencana pemerintah untuk mencabut persenjataan kelompok tersebut.

Qassem menyatakan bahwa pelucutan senjata akan membahayakan stabilitas keamanan Lebanon. Dia memperingatkan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab atas kekacauan atau pertikaian yang mungkin timbul jika langkah tersebut dipaksakan. Bahkan, dia menyebut Lebanon tidak akan lagi memiliki kehidupan jika upaya pelucutan dilakukan dengan paksa.

Salam, melalui pernyataan resminya di platform X, menegaskan bahwa ancaman semacam itu tidak dapat dibenarkan. Dia juga membantah klaim Hizbullah yang menyatakan bahwa keputusan pemerintah dipengaruhi oleh tekanan Amerika Serikat dan Israel. Menurutnya, langkah ini murni merupakan kebijakan Lebanon untuk menjamin keamanan dan pemulihan ekonomi negara.

Dalam pidato sebelumnya, Qassem menuduh pemerintah Lebanon tunduk pada kepentingan Amerika Serikat dan Israel, yang menurutnya dapat memicu perang saudara. Dia bersikukuh bahwa kelompoknya tidak akan menyerahkan senjata selama ancaman dari Israel masih ada, bahkan siap bertempur hingga meraih kemenangan.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan antara Qassem dengan Ali Larijani, pejabat tinggi Dewan Keamanan Nasional Iran, yang dikenal sebagai pendukung utama Hizbullah. Kelompok ini tengah mengalami kelemahan signifikan pasca konflik dengan Israel tahun lalu.

Presiden Lebanon Joseph Aoun sebelumnya telah menegaskan bahwa tidak ada kelompok di Lebanon yang boleh memiliki senjata atau bergantung pada bantuan asing. Pemerintah juga memerintahkan militer untuk merancang rencana pelucutan senjata Hizbullah sebelum akhir tahun.

Stabilitas Lebanon bergantung pada kemampuan negara ini menjamin keamanan tanpa intervensi kelompok bersenjata, serta memulihkan kepercayaan investor untuk mendorong pembangunan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan