Bos Danantara Pastikan Bank BUMN Aman dari Risiko Gagal Bayar Kopdes

dimas

By dimas

Dony Oskaria, COO Danantara, menegaskan bahwa bank-bank BUMN dalam kelompok Himbara tidak akan menanggung risiko jika Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih mengalami gagal bayar. Hal ini dikarenakan pemerintah memberikan jaminan pembiayaan melalui dana desa.

Berdasarkan Permendes PDT Nomor 10 Tahun 2025 tentang Mekanisme Persetujuan Kepala Desa dalam Pembiayaan Kopdes, dialokasikan 30% dari anggaran setiap desa untuk mendukung program ini.

Dony menjelaskan bahwa penyaluran dana dapat dibedakan menjadi pengeluaran modal (Capex) dan biaya operasional (Opex). Selain itu, pihaknya juga mengevaluasi kemampuan pembayaran kembali berdasarkan model bisnis yang dijalankan oleh masing-masing Kopdes Merah Putih.

“Kami membatasi Capex seminimal mungkin karena jika terlalu besar, cicilannya mungkin bergantung pada dana desa, meskipun ada cadangan dari sana. Oleh karena itu, kami menetapkan 20% untuk Capex dan 80% untuk Opex,” jelas Dony dalam acara talkshow bersama Chairul Tanjung bertajuk ‘Membaca Arah Ekonomi dan Kebijakan Fiskal 2026’ pada 15 Agustus 2025.

Dengan pendekatan ini, Dony berharap Kopdes Merah Putih dapat membayar cicilan secara mandiri tanpa risiko gagal bayar. Dia juga menekankan bahwa jumlah pinjaman disesuaikan dengan kapasitas bisnis masing-masing Kopdes, sehingga tidak ada penilaian yang seragam.

Suku bunga pinjaman ditetapkan sebesar 6% per tahun agar tidak membebani Kopdes. Untuk menangani risiko kredit, pemerintah memberikan jaminan melalui dana desa.

“Jika terjadi gagal bayar, dana desa akan langsung turun tangan untuk membayar kewajiban kepada Bank Himbara. Dengan demikian, tidak ada risiko yang ditanggung oleh bank, dan inilah alasan kami mendukung program ini melalui pembiayaan dari Bank Himbara,” jelas Dony.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan