Tes buta warna: persiapan dan jenis yang umum

anindya

By anindya

Jakarta – Pemeriksaan buta warna merupakan prosedur yang dijalankan oleh ahli perawatan mata guna mengevaluasi kemampuan mengenali warna. Proses ini sama sekali tidak melibatkan tindakan invasif, tidak menimbulkan nyeri, dan umumnya selesai dalam hitungan menit.

Pengecekan ini biasa dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan mata maupun berbagai institusi pendidikan. Menurut penjelasan Cleveland Clinic, individu dengan gangguan penglihatan warna atau defisiensi warna tidak dapat mempersepsikan warna sebagaimana mestinya.

Berbagai variasi gangguan penglihatan warna ada, yang paling sering ditemui adalah kesulitan membedakan merah-hijau, diikuti biru-kuning, serta jenis-jenis lainnya. Gangguan ini bisa bersifat turun-temurun (akibat perubahan genetik) atau muncul kemudian (disebabkan masalah kesehatan atau faktor lain). Pada sebagian besar kasus, kondisi ini diturunkan secara genetik.

Masalah penglihatan warna sangat jarang menyebabkan ketidakmampuan total melihat warna, suatu keadaan yang disebut akromatopsia. Biasanya, kelainan ini muncul ketika sel kerucut di mata kurang peka terhadap spektrum cahaya tertentu.

Akibatnya, beberapa warna tampak tidak terlihat atau terlihat berbeda dibandingkan pada penglihatan normal. Tingkat gangguan bervariasi dari ringan sampai berat, bisa tidak berpengaruh sama sekali atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Banyak orang tidak menyadari memiliki masalah penglihatan warna sampai menjalani tes. Hal ini terjadi karena mereka sudah terbiasa melihat warna dengan cara mereka sendiri tanpa pembanding.

Berbagai metode pemeriksaan tersedia untuk mendeteksi buta warna, dengan teknik yang berbeda-beda. Banyak tes bisa diakses secara online sebagai langkah awal jika ada kekhawatiran tentang penglihatan warna.

Namun untuk hasil yang paling tepat, disarankan melakukan konsultasi dengan ahli perawatan mata. Spesialis seperti optometris atau dokter mata akan melakukan evaluasi komprehensif termasuk tes penglihatan warna. Mereka juga akan menginterpretasikan hasil dan memberikan penjelasan yang diperlukan.

Tes penglihatan warna dianjurkan bagi mereka yang mengalami kesulitan membedakan warna atau nuansa, merasa kebingungan saat berdiskusi tentang warna dengan orang lain, atau berminat menekuni profesi tertentu yang mensyaratkan penglihatan warna sempurna seperti penerbangan, desain visual, atau industri mode.

Kebanyakan tes hanya membutuhkan waktu singkat, namun beberapa pemeriksaan khusus bisa mencapai 20 menit. Semua prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, biasanya melibatkan pengamatan gambar cetak atau tampilan digital untuk mengidentifikasi pola tertentu.

Tes Lempeng Warna (Pseudoisochromatic Plates Test) mengharuskan peserta membedakan angka atau bentuk dari latar belakangnya yang terdiri dari titik-titik berwarna. Kemampuan membedakan gradasi warna penting dalam tes ini.

  1. Tes Ishihara merupakan pemeriksaan paling umum untuk orang dewasa, menggunakan 8-38 lempeng berisi angka atau simbol untuk mendeteksi buta warna merah-hijau.
  2. Tes HRR mampu mengidentifikasi gangguan merah-hijau dan biru-kuning sekaligus menilai tingkat keparahannya, menggunakan 24 lempeng berisi simbol geometris.
  3. Cambridge Color Test berbasis komputer, meminta peserta mengidentifikasi orientasi huruf ‘C’ berwarna untuk mengevaluasi penglihatan warna.
  4. CVTME dirancang khusus untuk anak usia 3-6 tahun, menggunakan gambar sederhana hingga kompleks untuk mendeteksi buta warna merah-hijau.
  5. Tes Neitz cocok untuk anak-anak, menggunakan sembilan kotak berisi simbol berbeda untuk memeriksa gangguan penglihatan warna.

Tes pengurutan warna meminta peserta menyusun objek berdasarkan gradasi warnanya, biasanya menggunakan set kartu berwarna:

  1. Farnsworth-Munsell 100-Hue menggunakan 85 kartu untuk mengevaluasi kemampuan membedakan nuansa warna.
  2. Farnsworth-Munsell D-15 merupakan versi singkat dengan 15 kartu, kurang sensitif untuk kasus ringan.
  3. Lanthony Desaturated D-15 menggunakan warna yang lebih redup untuk pemeriksaan lanjutan.

Tes perbandingan menggunakan alat anomaloscope dianggap sebagai metode terbaik untuk mendiagnosis buta warna merah-hijau. Peserta menyamakan warna pada dua bagian lingkaran melalui alat khusus, di mana penderita buta warna akan kesulitan membedakan warna tertentu.

Tidak ada persiapan khusus sebelum tes, namun disarankan memberitahu petugas kesehatan tentang kesulitan penglihatan warna yang dialami atau riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Satu pemikiran pada “Tes buta warna: persiapan dan jenis yang umum”

  1. Wah, judulnya serius banget yaaa, kayak mau ujian nasional aja. Semoga tesnya nggak se-ribet ngurus KTP aja deh. Kira-kira ada tes buta warna versi online yang pake gambar kucing lucu nggak ya?

    Balas

Tinggalkan Balasan