Dasco: Wamen Sebagai Komisaris Tak Dapat Tantiem, Fokus Awasi BUMN

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa para wakil menteri yang menduduki posisi komisaris tidak menerima tantiem atau imbalan berbasis kinerja yang biasanya diberikan kepada pimpinan perusahaan. Ia menegaskan bahwa jumlah komisaris di BUMN telah dipangkas lebih dari separuh.

Kebijakan ini telah diumumkan sekitar satu setengah bulan lalu, di mana langkah pertama adalah memotong jumlah komisaris di setiap BUMN lebih dari 50%. Hal ini dikemukakan Dasco di kawasan parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/8/2025).

Dengan penghapusan tantiem, BUMN diperkirakan menghemat sekitar Rp 17-18 triliun. Ia menambahkan bahwa wakil menteri yang ditugaskan sebagai komisaris memang tidak memperoleh tantiem.

Tugas utama para wakil menteri di BUMN adalah menjadi perpanjangan tangan pemerintah. Sebelumnya, telah disampaikan bahwa mereka ditempatkan bukan untuk menerima tantiem, melainkan untuk mengawasi kinerja BUMN sebagai representasi pemerintah.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengkritik besaran tantiem komisaris BUMN yang dinilai tidak rasional. Ia mencontohkan ada komisaris yang menerima tantiem hingga Rp 40 miliar per tahun meski hanya rapat sebulan sekali. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pidato penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di gedung parlemen, Jakarta, pada Jumat (15/8).

Penataan ulang komposisi komisaris dan penghapusan tantiem di BUMN merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan badan usaha milik negara.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Satu pemikiran pada “Dasco: Wamen Sebagai Komisaris Tak Dapat Tantiem, Fokus Awasi BUMN”

  1. Wah, jadi Wamen cuma jadi “pawang” BUMN ya? Ngawasin doang, nggak dapat tantiem? Gaji Wamen aja udah cukup kali ya buat jajan sehari-hari? Kira-kira enak nggak sih jadi pawang BUMN?

    Balas

Tinggalkan Balasan