Pemerintah saat ini mempertimbangkan untuk memperluas jaringan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung hingga mencapai Surabaya. Dua negara, yakni China dan Jepang, telah menyatakan minat mereka dengan mengajukan berbagai proposal untuk proyek ini.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa Jepang mengajukan opsi pengoperasian kereta semi-cepat. Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Kami sedang mempertimbangkan beberapa alternatif, termasuk jalur kereta cepat dan opsi pengoperasian semi-cepat yang diusulkan oleh Jepang,” jelas Dudy dalam acara Press Background di Ballroom Aroem Resto, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Di sisi lain, jika memilih proposal dari China, pemerintah masih perlu mengevaluasi rute yang akan dipilih, apakah melalui jalur selatan, utara, atau tengah. Namun, China belum memberikan persyaratan teknis secara rinci terkait proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. “Jepang sudah memberikan beberapa persyaratan. Sementara dari China, pembahasan lebih spesifik masih perlu dilakukan, termasuk menentukan rute yang paling tepat,” ujarnya. “Setiap opsi harus dianalisis dengan cermat agar tidak menimbulkan masalah di masa depan.”
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menerima instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan proyek kereta cepat hingga Surabaya. Namun, pelaksanaannya menghadapi berbagai kendala.
AHY menyatakan bahwa ide memperpanjang proyek kereta cepat ke Surabaya masih dalam tahap studi. Meskipun proyek Jakarta-Bandung telah selesai, ia menekankan perlunya kajian mendalam mengingat skala proyek yang sangat besar dan memerlukan dana signifikan. Selain itu, proyek kereta cepat Surabaya dinilai lebih kompleks dibandingkan dengan Jakarta-Bandung, terutama dalam hal pengadaan lahan untuk pembangunan jalur kereta. “Ini proyek berskala besar, sehingga kami ingin memastikan semua kajian dan persiapan dilakukan secara menyeluruh,” kata AHY usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Proyek ini memerlukan persiapan matang untuk memastikan keberhasilannya, termasuk pemilihan rute yang optimal, analisis finansial, dan penyelesaian masalah pengadaan lahan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Owner Thecuy.com