Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menggelar pertemuan bilateral di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025. Dialog ini dipandang sebagai pencapaian diplomasi signifikan bagi Moskow sekaligus momentum pemulihan ekonomi negara tersebut yang sedang mengalami krisis.
Richard Portes, Dekan Fakultas Ekonomi London Business School, menilai pertemuan ini sebagai peristiwa bersejarah, mengingat ini merupakan undangan pertama bagi Putin untuk berkunjung ke Amerika Serikat sejak 2007. “Ini adalah keberhasilan besar bagi Putin tanpa prasyarat apa pun, tanpa melibatkan Ukraina atau perwakilan Eropa,” ujar Portes dalam wawancara dengan CNBC, Senin (11/8/2025).
Pembicaraan kedua pemimpin digelar secara eksklusif tanpa kehadiran perwakilan Ukraina maupun negara-negara Eropa. Analis memprediksi Rusia berkesempatan mendorong pencabutan sanksi internasional sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, sekaligus memperoleh konsesi teritorial terkait Ukraina.
Meski demikian, Portes mengingatkan bahwa perekonomian Rusia masih terbebani sanksi global dan tingkat inflasi yang mencapai 9,4% pada Juni 2025. Sementara itu, Yuri Ushakov, Penasihat Kebijakan Luar Negeri Putin, menyatakan pertemuan ini membuka peluang kerja sama investasi skala besar.
“Kepentingan ekonomi kedua negara bertemu di kawasan Alaska dan Arktik, dengan potensi proyek-proyek strategis yang saling menguntungkan,” tambah Portes.
Pengumuman pertemuan ini langsung berdampak pada pasar keuangan global. Indeks saham di Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan penguatan, sementara saham perusahaan pertahanan justru melemah karena spekulasi penurunan kontrak militer NATO jika terjadi perbaikan hubungan bilateral.
Harga emas spot sebagai aset safe-h
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page
Owner Thecuy.com