Wanita 20 Tahun Alami Gejala Tak Terkendali Akibat Rangsangan Berlebih

anindya

By anindya

Jakarta – Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD) atau yang kini dikenal sebagai Genito-Pelvic Dysesthesia (GPD) merupakan gangguan medis langka yang memicu gairah genital terus-menerus tanpa diiringi keinginan seksual. Kondisi ini pertama kali diidentifikasi pada 2001 dan telah diteliti secara global, dengan ISSWSH merilis panduan diagnosis resmi pada 2019.

Sebuah studi kasus dalam AME Case Reports mengungkapkan kondisi seorang perempuan China berusia 20 tahun pengidap PGAD dengan riwayat epilepsi sejak usia 12 tahun. Pasien mengalami gejala berupa sensasi listrik dari perut bawah ke atas, diikuti kontraksi mirip orgasme yang muncul berkali-kali sehari. Pemeriksaan EEG berulang tidak menunjukkan tanda epilepsi, namun gejala ini berkembang menjadi keyakinan delusional bahwa orgasme tersebut dimanipulasi orang lain.

Terapi antipsikotik risperidon 1-6 mg/hari berhasil mengendalikan gejala setelah lima minggu, meski episode ringan masih muncul di keramaian. Pasien yang berasal dari keluarga stabil tanpa riwayat pelecehan seksual ini sempat kehilangan kemampuan bekerja dan bersosialisasi akibat gangguan tersebut.

Tim medis melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk MRI otak, USG transrektal, dan pemantauan EEG tidur untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan struktural atau neurologis. Kasus ini menunjukkan karakteristik unik PGAD berupa orgasme intrusif tanpa stimulasi seksual, yang berbeda dari epilepsi meski memiliki sejarah penyakit tersebut.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Satu pemikiran pada “Wanita 20 Tahun Alami Gejala Tak Terkendali Akibat Rangsangan Berlebih”

  1. Waduh, 20 tahun udah kontraksi parah? Mungkin kebanyakan nonton drakor oppa-oppa, ya. Kira-kira terapi intensifnya termasuk mengurangi jam nonton atau nambahin kegiatan positif nih? 🤔

    Balas

Tinggalkan Balasan