Tingkat Fertilitas AS Anjlok ke Rekor Terendah 1,6 Sepanjang Sejarah

anindya

By anindya

Amerika Serikat mencatat rekor tingkat fertilitas terendah dalam sejarah pada 2024, dengan angka kelahiran turun menjadi kurang dari 1,6 anak per perempuan menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Angka ini berada jauh di bawah ambang batas 2,1 anak yang diperlukan untuk menjaga stabilitas populasi, sebuah tren yang telah berlangsung selama 20 tahun terakhir seiring perubahan preferensi reproduksi perempuan.

Ahli demografi menyoroti dua faktor utama penurunan ini: kecenderungan perempuan menunda kehamilan hingga usia lebih matang dan peningkatan angka yang memilih tidak memiliki anak sama sekali. Karen Guzzo dari Carolina Population Center menjelaskan, ketidakpastian finansial, keterbatasan akses asuransi kesehatan, serta kurangnya dukungan infrastruktur pengasuhan anak menjadi hambatan utama. “Kebijakan insentif seperti bonus kelahiran atau fasilitasi program bayi tabung dinilai belum menyelesaikan masalah mendasar seperti cuti melahirkan yang cukup dan layanan penitipan anak terjangkau,” ujarnya.

Pemerintah AS telah mengambil berbagai langkah stimulus, termasuk upaya perluasan akses teknologi reproduksi berbantu seperti IVF sejak era kepemimpinan Donald Trump. Namun, beberapa pakar seperti Leslie Root dari University of Colorado Boulder menilai penurunan ini sebagai bagian dari siklus demografi alami. “Pertumbuhan populasi tetap positif dengan jumlah kelahiran yang masih melebihi kematian,” jelas Root.

Meski terjadi kenaikan 1% jumlah kelahiran pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, peningkatan tersebut tidak cukup untuk mengembalikan tingkat fertilitas ke level ideal. Data historis menunjukkan fluktuasi signifikan sejak 1960-an ketika angka mencapai 3,5, sempat pulih ke 2,1 pada 2007, lalu konsisten menurun hingga kini. Pola ini mengindikasikan bahwa isu rendahnya angka kelahiran bukan fenomena temporer, melainkan dampak kompleks dari transformasi struktural sosial-ekonomi jangka panjang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan