Pertamina dan PLN Bersinergi Garap 19 Proyek Energi Panas Bumi dengan Kapasitas 530 Mega Watt

dimas

By dimas

PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memperkuat kolaborasi melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan energi panas bumi. Kerja sama ini bertujuan mendukung swasembada energi dan transisi menuju energi bersih, sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintah dalam mengembangkan 19 proyek geothermal dengan kapasitas total 530 MW.

Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia, menegaskan bahwa pengembangan geothermal merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan energi dan mendorong ekonomi rendah karbon. “Kami memastikan pengelolaan aset strategis dilakukan secara akuntabel dan profesional sesuai standar internasional. Kolaborasi antar-BUMN ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kemandirian energi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/8/2025).

Ruang lingkup kemitraan meliputi penyusunan skema kerja sama optimal, pemanfaatan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), percepatan implementasi proyek, studi kelayakan, serta pembentukan Tim Kerja Bersama dan Joint Committee sebagai forum koordinasi.

Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama Pertamina, menyatakan komitmen perusahaan dalam memperluas pemanfaatan geothermal sebagai tulang punggung energi bersih. “Kolaborasi dengan PLN dan Danantara Indonesia akan mempercepat realisasi proyek strategis yang mendukung target transisi energi dan peningkatan bauran EBT,” jelasnya.

Selain MoU, ditandatangani pula Head of Agreements antara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLNIP) untuk pengembangan pembangkit listrik berbasis geothermal. Termasuk konsorsium proyek IPP Cogen di Ulubelu (30 MW) dan Lahendong (15 MW) sebagai strategi mencapai kapasitas 1 GW dalam 2-3 tahun.

Simon menambahkan, Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar kedua dunia dengan kapasitas 24 GW, namun baru 2,5 GW yang terpasang. “Ini momentum untuk mempercepat pemanfaatan energi bersih dan menjadikan Indonesia pemimpin geothermal global,” tegasnya.

Sinergi ini diharapkan mengoptimalkan aset, sumber daya, dan pengalaman untuk mempercepat pengembangan pembangkit geothermal serta memperkuat ekosistem energi terbarukan. Dampaknya tak hanya pada ketahanan energi nasional, tetapi juga pertumbuhan ekonomi daerah.

Penandatanganan dilakukan oleh Simon dan Darmawan Prasodjo (Direktur Utama PLN), disaksikan Rosan Roeslani di Gedung Wisma Danantara, Jakarta, pada 5 Agustus 2025. Kegiatan ini difasilitasi oleh BPI Danantara melalui PT Danantara Asset Management.

Sebagai pelopor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 melalui program-program yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan