Sebagai ujung tombak dalam strategi pemasaran Nanovest, Jovita Widjaja, Chief Marketing Officer Nanovest, memiliki cara pandang yang telah terbukti ampuh dalam menarik kepercayaan investor High Net-Worth Individual (HNWI). Dengan bekal pengalaman lebih dari lima tahun di lingkup pasar modal dan juga pengalaman di dunia wealth management/private wealth, Jovita mengerti betul karakter dan kebutuhan investor di segmen ini.
Alumnus Mathematical Science dari Bentley University ini meyakini bahwa trust merupakan landasan utama dalam menjalin hubungan dengan HNWI. Oleh sebab itu, ia menerapkan cara yang lebih personal yang berfokus pada koneksi jangka panjang yang didasari oleh kepercayaan dan nilai yang sama. Hal ini selaras dengan visinya di Nanovest: mewujudkan koneksi emosional yang erat antara merek dan investor, di tengah dunia finansial yang kian digital dan transaksional.
Namun, lebih dari sekadar seorang profesional di ranah keuangan, Jovita juga menjalankan peran krusial sebagai seorang ibu. Di tengah dinamika industri teknologi finansial yang serba cepat, ia tak menganggap peran ibu dan profesional sebagai dua hal yang saling bertentangan. Justru, pengalaman pribadinya sebagai ibu memberikan empati dan perspektif konkret terhadap kebutuhan banyak orang akan rasa aman, waktu berkualitas dengan keluarga, dan keleluasaan untuk mengatur hidup sesuai nilai pribadi.
“Bagi saya, keuangan bukan hanya soal angka di layar. Ini tentang keputusan harian: bisa ada untuk anak, bisa berolahraga tanpa terburu-buru, atau sekadar merasa tenang di penghujung bulan,” kata Jovita dalam wawancara eksklusif dengan DailySocial.
Kombinasi antara kepekaan sebagai ibu dan ketajaman strategis sebagai seorang eksekutif menjadikan Jovita sosok yang tak hanya memahami angka, tetapi juga manusia di baliknya. Inilah yang membuat pendekatannya dalam membangun kepercayaan investor, khususnya HNWI, menjadi lebih bermakna dan berkelanjutan.
Dari Peran Ibu ke Strategi Relatable: Literasi Keuangan yang Lebih Personal dan Empatik
Pengalaman pribadi Jovita sebagai seorang ibu menjadi fondasi yang kuat dalam merancang strategi marketing Nanovest yang lebih empatik dan relevan. Ia memahami bahwa banyak pengguna, terutama perempuan, orang tua muda, hingga para profesional, tidak selalu punya waktu atau keyakinan diri untuk mendalami dunia investasi yang kompleks. Oleh karena itu, pendekatannya dimulai dari hal yang paling mendasar: membuat investasi terasa dekat, manusiawi, dan dapat dipercaya.
“Tantangan terbesarnya justru bukan pada akses, melainkan rasa percaya,” terang Jovita.
Di tengah gempuran informasi, ia melihat betapa pentingnya membangun literasi keuangan yang personal, bukan sekadar transaksional. Inilah yang memotivasinya untuk menghadirkan Nanovest sebagai platform yang tidak hanya transparan dan diawasi oleh OJK, tetapi juga bisa menjadi teman yang mendampingi perjalanan finansial para penggunanya.
Kampanye yang Mengubah Persepsi tentang “Kaya”
Salah satu inisiatif paling mengesankan dari Nanovest di bawah kepemimpinan Jovita adalah kampanye “This is My Wealth”. Kampanye ini mengajak generasi muda untuk mendefinisikan ulang makna kekayaan — tidak hanya dalam bentuk nominal, tetapi juga dalam bentuk kesehatan, kebebasan waktu, dan kualitas hidup.
“Kami ingin orang-orang menyadari bahwa wealth bisa berarti memiliki waktu untuk olahraga pagi, atau bisa pulang lebih awal untuk makan malam bersama keluarga. Itu juga merupakan bentuk investasi,” kata Jovita.
Untuk memperkuat pesan ini, Nanovest berkolaborasi dengan berbagai studio olahraga mulai dari Padel, Yoga, hingga Fitness Bootcamp dan membagikan 1000 starter kit olahraga serta hadiah bitcoin hingga 50 juta Rupiah untuk mengapresiasi para member yang telah berpartisipasi dalam kampanye tersebut.
Strategi CMO: Relevansi, Edukasi, dan Aksesibilitas
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di industri digital dan keuangan, Jovita membangun strategi marketing Nanovest di atas tiga pilar: edukasi yang relatable, komunitas yang aktif, dan pengalaman pengguna tanpa hambatan.
“Investasi itu soal kepercayaan. Jika orang merasa rumit di awal, mereka akan mundur. Oleh karena itu, tampilan aplikasi Nanovest harus sesederhana mungkin, tanpa mengurangi kedalaman informasi,” ujar Jovita.
Selain itu, Jovita menekankan pentingnya storytelling dalam edukasi keuangan. Bukan data atau angka yang menggerakkan orang, melainkan cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Menatap Strategi Berkelanjutan: Mudah untuk Pemula, Relevan untuk HNWI
Tidak hanya fokus pada edukasi dan inklusi di tahap awal, Jovita juga menyiapkan strategi jangka panjang untuk memperluas jangkauan pasar Nanovest ke segmen High Net-Worth Individuals (HNWI), kelompok dengan ekspektasi tinggi terhadap personalisasi layanan, diversifikasi portofolio, serta efisiensi dalam pengelolaan aset. Tahun ini, Nanovest akan meluncurkan rangkaian produk dan fitur baru sebagai bagian dari strategi ekspansi pasar. Di sisi lain, Nanovest juga telah menghadirkan program IDDR VIP yang ditujukan untuk investor High Net-Worth Individuals (HNWI), menawarkan imbal hasil kompetitif untuk nominal investasi di atas Rp500 juta, sebuah langkah nyata dalam menjawab kebutuhan akan stabilitas, transparansi, dan eksklusivitas dalam berinvestasi.
“Segmen ini punya cara pandang tersendiri terhadap investasi. Mereka mencari platform yang bisa menjadi mitra strategis, bukan sekadar tempat transaksi. Kami ingin menjawab hal itu dengan pendekatan yang tetap humanis, namun lebih eksklusif,” ungkap Jovita.
Seluruh inisiatif ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan yang ia rancang sebagai CMO, untuk memastikan bahwa Nanovest mampu menjangkau berbagai lapisan investor secara relevan dan progresif.
“Kami ingin perempuan muda tahu bahwa mereka bisa aktif di dunia kerja, mengurus keluarga, dan tetap memiliki kendali atas masa depan finansialnya. Investasi bukan beban, melainkan bentuk self-care jangka panjang,” pungkas Jovita.
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.

Owner Thecuy.com