Truk Trailer vs Trailer di Marunda: Badai Baja yang Menghancurkan Bajaj Penyek

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kecelakaan mengerikan terjadi di kawasan Marunda, Jakarta Utara, melibatkan bajaj dan truk trailer. Sopir bajaj terjepit di dalam kabin kemudi akibat kecelakaan beruntun yang juga melibatkan dua unit truk trailer serta sebuah kendaraan wing box. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 29 Desember 2025, sekitar pukul 17.30 WIB, tepatnya di turunan jembatan dekat Rusuk Cilincing, Marunda, Jakarta Utara. Sopir bajaj dilaporkan mengalami luka serius akibat insiden tersebut. Bajaj biru dengan nomor polisi B-4674-BZA penyok usai diseruduk trailer. Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani mengatakan kecelakaan tersebut melibatkan 4 unit kendaraan. Bajaj menjadi ‘korban’ terparah dalam insiden ini. Empat kendaraan yang terlibat yakni, truk trailer bernopol B-9182-JIN yang dikemudikan oleh Cahyono (34), bajaj B-4674-BZA yang dikemudikan oleh Panji Kuswara (52), truk trailer bernopol B-9611-UIY yang dikemudikan oleh Tohani (32), dan truk wing box bernopol B-9034-JEU yang dikemudikan oleh Guntur (42).

Awal mula kecelakaan itu terjadi ketika truk trailer bernopol B-9182-JIN melaju dari arah Timur menuju Barat. Saat berada di turunan jembatan Rusun Cilincing, truk trailer tersebut menabrak kendaraan Bajaj bernopol B-4674-BZA yang berada tepat di depannya. Hantaman keras dari belakang membuat kendaraan Bajaj terdorong ke depan dan menghantam truk trailer lain (B-9611-UIY). Selanjutnya, truk trailer menabrak truk wing box yang berada di posisi paling depan.

Pengemudi bajaj, Panji Kuswara terdampak paling parah dalam insiden ini. Warga asal Marunda itu terjepit di kabin kemudi bajaj. Korban mengalami luka sobek pada bagian pelipis mata kiri, luka sobek di pipi kiri, serta lecet pada kaki kiri. Saat ini korban sudah dievakuasi dan menjalani perawatan medis di RSUD Koja.

Kecelakaan ini mengakibatkan kendaraan Bajaj milik korban mengalami kerusakan berat pada bagian depan, sementara tiga truk lainnya mengalami kerusakan berupa penyok dan baret pada bagian bemper serta bodi depan. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya unit kendaraan Bajaj, truk trailer, serta STNK dari kendaraan yang terlibat kecelakaan. Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Unit Laka Lantas wilayah Jakarta Utara. Polisi mengimbau agar pengendara selalu meningkatkan kewaspadaan saat berlalu lintas di jalan raya. Kondisi bajaj tersebut ringsek tak berbentuk. Insiden ini juga menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi.

Data Riset Terbaru:
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, angka kecelakaan lalu lintas di DKI Jakarta meningkat 12% dibanding tahun sebelumnya, dengan penyebab utama rem blong dan kurangnya jarak aman antar kendaraan. Di jalur arteri seperti Marunda, kecelakaan beruntun meningkat 18% karena padatnya lalu lintas truk berat.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kecelakaan beruntun ini mencerminkan tiga masalah sistemik: kondisi jalan menurun yang memicu rem blong, kurangnya rambu peringatan khusus untuk kendaraan berat, serta kurangnya sistem pengereman darurat pada kendaraan kecil seperti bajaj. Jika bajaj dilengkapi rem cakram ganda dan sensor jarak, dampak kecelakaan bisa diminimalisir.

Studi Kasus:
Studi dari Jepang menunjukkan penerapan “Truck Safety Zone” di turunan jalan mampu mengurangi kecelakaan beruntun hingga 40%. Sistem ini memisahkan jalur truk berat dari kendaraan ringan di area menurun, dilengkapi rambu peringatan dan zona pengereman darurat.

Infografis:

  • 4 kendaraan terlibat: 2 trailer, 1 bajaj, 1 wing box
  • Kerugian material: Bajaj ringsek total, 3 truk penyok
  • Korban: 1 luka serius (sopir bajaj)
  • Faktor penyebab: Rem blong + jarak aman kurang
  • Lokasi rawan: Turunan jembatan Rusun Cilincing

Jangan anggap remeh keselamatan di jalan raya. Insiden ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga jarak aman dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Bagi pengemudi truk, pastikan sistem rem berfungsi optimal sebelum melintasi jalur menurun. Bagi pengguna jalan lainnya, waspadalah terhadap kendaraan besar di belakang Anda. Mari bersama-sama ciptakan budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab demi keselamatan bersama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan