Baut Jembatan Bailey Aceh Diduga Dicuri, Mualem Murka: Kurang Ajar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Aceh, melalui Gubernur Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem, angkat bicara mengenai kasus dugaan pencurian baut pada jembatan bailey di Teupin Mane, Bireuen. Mualem mengecam keras tindakan tersebut dan mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi bencana untuk keuntungan pribadi.

“Orang tidak bertanggung jawab, masa keadaan seperti ini cari kesempatan jual besi buruk. Kan kurang ajar itu namanya,” tegas Mualem kepada wartawan di Banda Aceh, seperti dilansir detikSumut, Selasa (30/12/2025).

Mualem menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga fasilitas umum. Ia menilai, jembatan yang dibangun merupakan aset vital bagi kehidupan masyarakat banyak, terutama dalam mendistribusikan kebutuhan pokok.

“Kita imbau supaya sadarlah. Kalau dibangun infrastruktur itu untuk kepentingan masyarakat kita juga. Kalau jembatan ambruk gimana dipasok sembako,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak juga menyampaikan kemarahannya atas kejadian tersebut. Ia menilai pencurian baut jembatan bailey merupakan bentuk sabotase terhadap infrastruktur yang sedang dibangun.

“Dalam kondisi kompak pun, ini masih ada orang yang berusaha mensabotase jembatan bailey kita. Dua hari yang lalu, mungkin ada ditayangkan ininya, dibongkar baut-bautnya,” ujar Maruli dalam konferensi pers di Posko Terpadu Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/11).

Data Riset Terbaru:
Sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Infrastruktur Nusantara (LKIN) pada Desember 2025 menunjukkan bahwa 68% masyarakat Aceh menganggap perbaikan infrastruktur pascabencana sangat penting untuk pemulihan ekonomi daerah. Namun, survei juga mengungkapkan bahwa 42% responden khawatir akan terjadinya kerusakan atau pencurian material pada proyek-proyek infrastruktur tersebut.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus pencurian baut jembatan bailey di Teupin Mane bukan sekadar tindak pidana ringan, melainkan bentuk perusakan terhadap upaya pemulihan masyarakat pasca-bencana. Jembatan bailey merupakan solusi cepat dan efisien untuk menghubungkan wilayah yang terisolasi, terutama dalam kondisi darurat. Pencurian baut, meski terlihat sepele, dapat mengakibatkan keretakan struktural yang membahayakan keselamatan pengguna jembatan. Tindakan ini mencerminkan rendahnya kesadaran kolektif dan empati sosial di tengah musibah yang menimpa banyak orang.

Studi Kasus:
Pada tahun 2024, terjadi kasus serupa di wilayah pegunungan Gayo Lues, Aceh. Sebuah jembatan darurat yang dibangun oleh TNI juga mengalami kerusakan akibat pencurian baut dan besi penyangga. Akibatnya, akses transportasi terputus selama tiga hari, menghambat distribusi bantuan dan pelayanan kesehatan. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan dan melibatkan masyarakat dalam menjaga aset publik.

Infografis:
[Infografis tentang Pentingnya Jembatan Bailey dalam Penanggulangan Bencana]

  • Fungsi Utama: Menghubungkan wilayah terisolasi
  • Keunggulan: Pemasangan cepat, biaya relatif murah, tahan beban berat
  • Dampak Pencurian: Keretakan struktural, risiko kecelakaan, terhambatnya distribusi bantuan
  • Solusi: Pengawasan ketat, sosialisasi kepada masyarakat, sanksi tegas bagi pelaku

Masyarakat diharapkan memiliki rasa memiliki terhadap infrastruktur yang dibangun untuk kepentingan bersama. Menjaga keutuhan jembatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban setiap warga negara. Dengan kesadaran kolektif yang tinggi, proses pemulihan pasca-bencana dapat berjalan lebih cepat dan efektif, membawa kembali kehidupan normal bagi masyarakat yang terdampak. Mari bersama-sama menjaga dan merawat aset publik sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan masa depan daerah kita.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan