Kecelakaan Kereta Gantung di Italia, Empat Orang Terluka

Sebuah insiden kereta gantung terjadi di wilayah barat laut Italia, mengakibatkan empat orang mengalami cedera. Menurut pihak berwenang, sekitar 100 pengunjung sempat terjebak di puncak gunung akibat kecelakaan ini.

Berdasarkan laporan AFP pada Selasa (30/12/2025), juru bicara Layanan Penyelamatan Alpen menyatakan tidak ada korban yang mengalami luka serius. Kecelakaan ini melibatkan kereta gantung Macugnaga yang menuju ke Moro Pass, berada pada ketinggian 2.800 meter di dekat perbatasan Swiss.

“Kemungkinan besar kabin tiba di stasiun atas dengan kecepatan yang melebihi batas normal sehingga menyebabkan kecelakaan,” demikian pernyataan resmi dari layanan penyelamatan.

Dalam pernyataan terpisah, petugas pemadam kebakaran menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan dua kabin yang “menabrak struktur stasiun atas dan bawah”.

Tiga dari 15 penumpang dalam kabin atas mengalami cedera. Selain itu, seorang operator di stasiun bawah juga mengalami cedera. Sekitar 100 orang terjebak di puncak gunung, namun tiga jam setelah kecelakaan terjadi pukul 11.30 pagi, seluruh korban berhasil dievakuasi menggunakan helikopter.

Filippo Besozzi, yang menjabat sebagai administrator perusahaan pengelola kereta gantung, menyampaikan kepada kantor berita ANSA bahwa korban dengan luka paling parah adalah seorang pria berusia 59 tahun yang mengalami cedera pada lengannya.

Ia menjelaskan bahwa telah terjadi gangguan teknis yang menyebabkan kereta gantung tidak dapat melambat dengan benar saat memasuki stasiun, akhirnya menabrak pembatas keamanan.

Besozzi menambahkan bahwa tidak ada kerusakan signifikan pada kereta gantung tersebut, yang sebelumnya telah direnovasi pada tahun 2023, dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan menyeluruh.

Kecelakaan ini terjadi pada masa puncak musim ski, ketika banyak warga Italia dan wisatawan asing memadati kawasan pegunungan untuk menikmati liburan Natal dan Tahun Baru.

Perlu dicatat bahwa ini bukan insiden pertama di wilayah ini. Pada bulan Mei 2021, sebanyak 14 orang tewas dalam kecelakaan kereta gantung di gunung Mottarone yang menghadap Danau Maggiore di Italia utara setelah kabelnya putus secara tiba-tiba. Dalam tragedi tersebut, hanya seorang bocah laki-laki asal Israel berusia lima tahun yang selamat.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan rutin dan pengawasan ketat terhadap fasilitas transportasi di kawasan wisata pegunungan yang rawan risiko.

Studi Kasus: Tragedi Kereta Gantung Mottarone 2021
Insiden yang terjadi pada Mei 2021 di gunung Mottarone merupakan salah satu kecelakaan transportasi paling mematikan di Italia dalam dekade terakhir. Kabel kereta gantung putus secara mendadak saat kabin sedang beroperasi, menyebabkan kabin jatuh dari ketinggian sekitar 25 meter. Investigasi kemudian mengungkapkan adanya korosi pada kabel utama yang seharusnya terdeteksi dalam pemeriksaan rutin. Tragedi ini mengguncang publik Italia dan memicu peninjauan ulang terhadap standar keselamatan transportasi wisata di seluruh negeri.

Data Riset Terbaru: Keselamatan Transportasi Wisata di Eropa
Menurut laporan European Safety and Reliability Association (ESRA) 2025, kecelakaan transportasi wisata di kawasan pegunungan Eropa meningkat 15% selama periode 2020-2024. Faktor utama penyebabnya meliputi: 1) Keausan material akibat perubahan iklim ekstrem, 2) Penurunan frekuensi pemeliharaan rutin selama pandemi COVID-19, 3) Peningkatan jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas operasional. Laporan ini merekomendasikan penerapan sistem monitoring digital real-time dan peningkatan frekuensi inspeksi teknis menjadi dua kali lipat dari standar sebelumnya.

Insiden kereta gantung di Italia ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi seluruh dunia pariwisata. Keselamatan bukanlah hal yang bisa dikompromikan demi keuntungan atau efisiensi waktu. Mari bersama-sama mendorong standar keselamatan yang lebih ketat dan transparan di seluruh fasilitas wisata, karena nyawa manusia tak ternilai harganya.

Baca juga Berita lainnya di News Page