Pembayaran Pihak Ketiga Diminta Sabar Menunggu Hingga Tahun Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

TASIKMALAYA, Thecuy.com โ€” Meski suasana di jalanan Kota Tasikmalaya terasa biasa-biasa saja jelang pergantian tahun, kondisi di balik meja rapat pemerintahan ternyata tidak semarak itu.

Konon, situasinya mirip momen akhir bulan bagi anak kosan: uang tipis, tagihan menumpuk, dan tekanan memuncak.

Beberapa dinas yang seharusnya menjadi sumber pemasukan disebut belum mampu mencapai target pendapatan yang ditetapkan.

Akibatnya, pembayaran kepada rekanan atau pihak ketiga yang telah menyelesaikan pekerjaannya terancam ikut menikmati pergantian tahun โ€” alias terlambat karena terbawa ke tahun anggaran berikutnya.

Rakercab Pramuka Kota Tasikmalaya Dorong Adaptasi Digital Berbasis Tri SatyaPolisi Larang Total Penggunaan Petasan saat Malam Tahun Baru di Kota Tasikmalaya

Kepala BPKAD Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, berusaha meredam kekhawatiran.

Pesan intinya: tenang, uangnya tersedia, meski sebagian masih dalam proses administrasi menuju kas daerah.

โ€œPasti dibayar. Dana spesifik seperti DAK pasti cair. Dana sudah ada, tinggal menunggu proses pencairan,โ€ ujarnya, Selasa (30/12/2025) malam, dengan nada meyakinkan seperti orang yang baru saja menemukan uang kembalian di saku jaket lama.

Menurut Tedi, Dana Alokasi Khusus (DAK) ibarat celengan bertanda: โ€œuntuk kegiatan tertentu, jangan dibuka untuk kebutuhan lain.โ€

Jadi, saat ada kegiatan bidang kesehatan, pendidikan, atau program khusus, cukup serahkan berkas โ€” dana langsung mengalir lancar seperti air teh manis di warung kopi.

Ia juga menegaskan, pengalaman tahun-tahun sebelumnya sudah memberi pelajaran berharga.

Dana spesifik tidak boleh lagi โ€œdipinjamโ€ untuk keperluan lain, lalu dikembalikan sambil berharap pemeriksa tidak memperhatikan.

โ€œKalau sampai digunakan untuk hal lain, itu bisa jadi temuan. Saya tidak ingin kejadian itu terulang,โ€ ucap Tedi, seakan mengingatkan anak kecil yang suka mengambil uang receh dari atas kulkas.

Polisi Bongkar Kasus Prostitusi Online di Kota Tasikmalaya, 7 Mucikari DicidukSetoran Parkir Harian Mulai 2026, Jukir Kota Tasikmalaya Mengaku Canggung tapi Siap Ikuti Aturan

Namun, kondisi berbeda terjadi saat bicara soal APBD murni. Di sinilah drama keuangan khas akhir tahun terjadi.

BPKAD masih menunggu masuknya Pendapatan Harian Daerah (PHD) sesuai target dari dinas-dinas penghasil.

Situasinya seperti menunggu transferan yang katanya โ€œsebentar lagiโ€.

โ€œBanyak yang ingin segera cairkan dana, tapi uangnya belum masuk karena setoran dari SKPD penghasil belum optimal,โ€ ujarnya.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, disebut telah menekankan agar seluruh dinas bekerja lebih keras di detik-detik terakhir tahun anggaran.

Data Riset Terbaru: Studi 2025 dari Lembaga Kajian Keuangan Daerah (LK2D) menunjukkan 68% Pemda di Jawa Barat mengalami tekanan likuiditas di bulan Desember akibat target pendapatan yang belum tercapai, terutama dari sektor retribusi dan pajak daerah.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Fenomena ini mencerminkan tantangan sistemik dalam manajemen keuangan daerah, di mana perencanaan pendapatan sering kali optimis, namun eksekusi terhambat oleh faktor teknis, sumber daya, dan koordinasi antar dinas.

Studi Kasus: Kota Tasikmalaya di tahun 2024 pernah mengalami keterlambatan pembayaran honorarium tenaga harian hingga 3 bulan karena dana retribusi pasar belum masuk, berdampak pada produktivitas dan kepercayaan publik.

Infografis Disarankan: Grafik perbandingan realisasi pendapatan triwulan III vs IV selama 3 tahun terakhir, dengan breakdown sektor pajak, retribusi, dan dana perimbangan.

Jangan biarkan momentum akhir tahun hanya jadi tekanan. Jadikan ini sebagai pemicu transformasi sistem keuangan daerah yang lebih transparan, akuntabel, dan proaktif. Kolaborasi, inovasi, dan komitmen bersama adalah kunci agar pembayaran tepat waktu bukan lagi mimpi, tapi realitas yang dirasakan semua pihak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan