Prabowo Rencanakan Kunjungan ke Lokasi Bencana Sumatera pada Malam Tahun Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto berencana kembali melakukan kunjungan ke wilayah Sumatera yang terdampak bencana pada akhir tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pribadinya untuk terus memantau proses pemulihan dan memastikan penanganan bencana berjalan sesuai target.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers terkait Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana di Sumatera di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025). Ketika ditanya mengenai rencana kunjungan Presiden ke daerah bencana dalam waktu dekat, Prasetyo hanya menjawab singkat, “Direncanakan begitu.”

Prasetyo juga mengungkapkan bahwa Presiden berencana merayakan pergantian tahun di wilayah bencana. “Rencananya begitu,” ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo telah menegaskan bahwa dirinya akan secara rutin mengunjungi daerah terdampak bencana. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12), Prabowo menyatakan akan memantau langsung perkembangan penanganan bencana di sejumlah wilayah Sumatera.

“Rencananya saya akan segera ke sana lagi. Saya merencanakan minimal seminggu sekali akan saya lihat daerah itu untuk memantau perkembangan,” kata Prabowo.

Komitmen tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bantuan dan pemulihan berjalan efektif serta masyarakat terdampak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.

Data Riset Terbaru:

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Desember 2025, Sumatera mencatat 68 kejadian bencana alam dalam 3 bulan terakhir, terdiri dari 32 kejadian longsor, 21 banjir, dan 15 gempa bumi. Jumlah ini meningkat 23% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kondisi cuaca ekstrem akibat La Nina diprediksi masih akan berlangsung hingga Maret 2026, sehingga potensi bencana diperkirakan masih tinggi.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Kunjungan Presiden ke daerah bencana bukan hanya simbolis, tetapi memiliki dampak psikologis besar bagi masyarakat terdampak. Kehadiran langsung kepala negara memberikan rasa aman dan menunjukkan bahwa pemerintah peduli. Pola kunjungan rutin setiap minggu juga mencerminkan pendekatan kepemimpinan yang proaktif, bukan reaktif. Pendekatan ini penting karena bencana tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga trauma sosial yang butuh penanganan intensif.

Infografis (Data Visual):

  • 68 kejadian bencana di Sumatera (Oktober-Desember 2025)
  • 32 kejadian longsor (47%)
  • 21 kejadian banjir (31%)
  • 15 kejadian gempa bumi (22%)
  • Kenaikan 23% dibanding tahun lalu
  • Potensi bencana tinggi hingga Maret 2026

Kepemimpinan yang hadir di tengah kesulitan adalah bentuk nyata dari negara hadir bagi rakyatnya. Kunjungan rutin Presiden ke daerah bencana bukan sekadar agenda protokoler, tetapi investasi sosial yang membangun kepercayaan dan harapan di tengah musibah. Di balik setiap langkah di tanah yang retak, ada pesan kuat bahwa bangsa ini tidak pernah sendiri menghadapi cobaan. Mari bersatu, gotong royong, dan bangkit bersama dari setiap guncangan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan