Dolar AS tembus Rp 16.769 di akhir tahun yang makin panas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada perdagangan pagi ini. Penguatan itu membawa mata uang Paman Sam betah berada di level Rp 16.700-an/US$.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (29/12/2025), sekitar pukul 09.05 WIB dolar AS berada pada level Rp 16.769 atau menguat 24 poin (0,14%), setelah sebelumnya dibuka pada level Rp 16.772/US$.

Nilai tukar dolar AS hari ini diperdagangkan di rentang Rp 16.768 sampai Rp 16.772. Sementara itu, pergerakan dolar AS satu tahun terakhir dalam rentang Rp 16.079 hingga Rp 17.224.

Pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya terlihat bervariasi. Nilai tukar dolar AS melemah 0,12% terhadap yen Jepang dan melemah 0,58% terhadap won Korea.

Dolar AS juga melemah 0,07% terhadap dolar Kanada. Meski begitu, dolar AS menguat 0,04% terhadap dolar Hong Kong.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa penguatan dolar AS terhadap rupiah pada awal pekan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor makroekonomi global, termasuk kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang masih mempertahankan suku bunga acuan pada level tinggi. Selain itu, pergerakan pasar komoditas dan sentimen investor terhadap risiko juga turut memengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang di pasar keuangan Asia.

Secara historis, rupiah cenderung mengalami tekanan pada awal tahun, terutama saat aktivitas perdagangan global kembali normal setelah libur panjang. Namun, Bank Indonesia (BI) terus memantau pergerakan nilai tukar dan siap melakukan intervensi jika diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Studi kasus menunjukkan bahwa pada periode Januari 2024, rupiah sempat melemah hingga ke level Rp 16.900/US$ akibat arus modal keluar dari pasar keuangan domestik. Namun, dengan kebijakan moneter yang tepat dan intervensi pasar valuta asing oleh BI, rupiah mampu kembali menguat dan stabil di kisaran Rp 16.500/US$ pada akhir kuartal pertama 2024.

Pada perdagangan pagi ini, dolar AS terpantau menguat terhadap rupiah di level Rp 16.769/US$. Pergerakan ini masih tergolong wajar mengingat kondisi pasar keuangan global yang masih dalam fase pemulihan pasca libur Natal dan Tahun Baru. Investor global cenderung bersikap hati-hati dalam menempatkan dananya, terlebih dengan masih adanya ketidakpastian terkait kebijakan moneter di sejumlah negara maju.

Dalam jangka pendek, pergerakan rupiah akan sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar global, terutama dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Namun, dengan fundamental ekonomi yang tetap kuat dan kebijakan moneter yang konsisten, rupiah diproyeksikan akan mampu bertahan di level yang stabil sepanjang tahun 2025.

Tetap waspada terhadap pergerakan nilai tukar dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan jika Anda memiliki rencana investasi atau transaksi valuta asing dalam waktu dekat. Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi pasar, Anda dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak dan menguntungkan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan