Andre Rosiade Tinjau Lahan Kampung Haji RI di Saudi: Bukti Komitmen Presiden untuk Umat Islam

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, melakukan kunjungan ke sejumlah aset perhotelan dan lahan seluas 5 hektare yang telah dibeli oleh Danantara untuk pembangunan kampung haji Indonesia di Arab Saudi. Kunjungan itu dilakukan pada 28 Desember 2025, dan Andre mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan pelayanan kepada umat Islam, khususnya jemaah haji Indonesia.

Dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram pribadinya pada hari Minggu (28/12/2025), Andre meninjau langsung Hotel Novotel Takher di Mekkah yang telah resmi dimiliki oleh Danantara. Selain hotel, pemerintah juga telah membeli lahan seluas 5 hektare yang nantinya akan dibangun 13 tower untuk menampung jemaah haji. Andre menyampaikan bahwa fasilitas ini sudah dapat digunakan oleh jemaah haji pada musim haji tahun 2026 mendatang.

“Novotel Thakher yang kita lihat siang ini sudah siap digunakan insyaallah oleh jemaah haji tahun 2026,” ujar Andre dalam video tersebut.

Selain itu, pemerintah juga tengah membidik lokasi di Arab Saudi yang mampu menampung sekitar seratus ribu jemaah haji. Menurut Andre, langkah ini merupakan bagian dari upaya besar Presiden Prabowo dalam mereformasi pengelolaan ibadah haji di Indonesia. Dengan dibangunnya kampung haji dan pembentukan Kementerian Haji, diharapkan pelayanan kepada jemaah menjadi lebih baik dan terstruktur.

“Saya ingin menyampaikan bahwa ini adalah bukti nyata komitmen Presiden Prabowo untuk umat Islam. Ini adalah komitmen beliau dalam memperbaiki tata kelola haji yang selama ini dianggap semrawut. Dengan membangun Kampung Haji dan membentuk Kementerian Haji, pelayanan kepada jemaah haji dan umat Islam secara keseluruhan akan semakin meningkat,” tegas Andre.

Kunjungan Andre dimulai dengan meninjau fasilitas coffee shop di Hotel Novotel yang mampu menampung hingga 200 orang. Tak hanya itu, dia juga melihat langsung restoran yang berada di salah satu tower hotel, yang mampu menampung hingga 500 jemaah dalam satu waktu. Andre menjelaskan bahwa hotel ini terdiri dari tiga tower, sehingga total kapasitas untuk sarapan bisa mencapai 1.500 jemaah.

“Hotel ini memiliki 3 tower, jadi totalnya bisa menampung 1.500 jemaah untuk sarapan,” ungkapnya.

Andre kemudian melanjutkan peninjauan ke tower berikutnya. Ia memuji desain bangunan yang menghubungkan setiap tower melalui jembatan, sehingga memudahkan mobilitas jemaah yang tinggal di hotel tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa tingkat hunian hotel pada hari kunjungan mencapai 100%, yang menunjukkan bahwa hotel ini telah menjadi pilihan utama bagi para tamu.

“Hari ini kita datang dan occupancy-nya 100%. Artinya, tingkat hunian hotel ini sangat tinggi. Ini adalah hotel yang sangat layak, dan saya sebagai anggota DPR meyakini bahwa langkah pemerintah dalam meningkatkan kualitas penginapan jemaah haji di Mekkah adalah keputusan yang sangat tepat. Ini adalah komitmen nyata dari Presiden Prabowo,” ujar Andre.

Selain kamar dan restoran, Andre juga meninjau berbagai fasilitas lainnya seperti ruang pertemuan, musala, dan kamar hotel. Musala yang tersedia di setiap tower mampu menampung hingga 400 orang jemaah. Sedangkan setiap lantai hotel dilengkapi dengan 28 kamar, yang menurut Andre sangat representatif dan layak untuk dihuni oleh jemaah haji.

“Kita telah melihat salah satu kamar di hotel ini. Lantai dan desainnya sangat sesuai untuk kebutuhan jemaah. Fasilitasnya lengkap dan nyaman,” tambahnya.

Setelah selesai meninjau Hotel Novotel, Andre melanjutkan perjalanan ke lokasi lahan yang akan dijadikan kampung haji. Ia memperlihatkan luas tanah yang telah dibeli oleh pemerintah Indonesia, yang membentang dari satu ujung ke ujung lainnya di kawasan bukit.

“Ini adalah tanah kita, dari sini sampai ujung bukit di seberang sana. Semuanya milik Indonesia,” ucap Andre dengan penuh semangat.

Lahan seluas 5 hektare tersebut akan dibangun 13 tower hunian dan satu pusat perbelanjaan (mal). Dengan kapasitas tersebut, diperkirakan kampung haji ini mampu menampung sekitar 23 ribu hingga 24 ribu jemaah haji Indonesia. Jarak lokasi kampung haji ini juga sangat strategis, hanya sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram, jauh lebih dekat dibandingkan dengan lokasi penginapan jemaah haji sebelumnya yang berjarak 4 hingga 6 kilometer.

“Inilah komitmen Presiden Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia ke-8, untuk jemaah haji Indonesia. Beliau melalui pemerintahan ingin memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia. Selama ini banyak keluhan terkait jarak penginapan yang jauh dan kualitas fasilitas yang kurang memadai. Kini, pemerintah hadir dengan solusi nyata, dengan menyediakan penginapan yang hanya berjarak 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Mohon doa dan dukungannya agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar,” pungkas Andre.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia, jumlah jemaah haji Indonesia pada musim haji 2025 mencapai sekitar 221.000 orang. Dengan pertumbuhan jumlah jemaah yang stabil setiap tahunnya, keberadaan kampung haji di Arab Saudi menjadi solusi strategis dalam mengatasi permasalahan akomodasi dan transportasi jemaah. Studi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2024 menunjukkan bahwa 78% jemaah haji Indonesia mengeluhkan jarak penginapan yang terlalu jauh dari Masjidil Haram, serta fasilitas yang kurang memadai. Dengan dibangunnya kampung haji yang hanya berjarak 2,5 kilometer dari Masjidil Haram, diharapkan tingkat kepuasan jemaah dapat meningkat signifikan.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pembangunan kampung haji oleh pemerintah Indonesia di Arab Saudi bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari transformasi besar dalam tata kelola ibadah haji. Selama ini, jemaah haji Indonesia sering kali menghadapi kendala logistik, mulai dari penginapan yang jauh, fasilitas yang minim, hingga biaya yang membengkak karena harus menggunakan transportasi darat menuju Masjidil Haram. Dengan kampung haji, pemerintah tidak hanya menghadirkan solusi jangka pendek, tetapi juga menciptakan warisan jangka panjang bagi umat Islam Indonesia.

Konsep kampung haji ini juga bisa menjadi model bagi negara-negara lain yang memiliki jumlah jemaah haji besar. Dengan mengintegrasikan hunian, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan ruang pertemuan dalam satu kawasan terpadu, pemerintah Indonesia menunjukkan pendekatan holistik dalam melayani jemaah. Pendekatan ini tidak hanya mempermudah aspek logistik, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan identitas kebangsaan di tanah suci.

Studi Kasus:
Pada musim haji 2023, seorang jemaah asal Jawa Tengah, Bapak Sutrisno (62), harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer setiap hari dari penginapannya menuju Masjidil Haram karena keterbatasan transportasi. Kondisi fisiknya yang tidak prima membuat perjalanan tersebut sangat melelahkan, bahkan sempat membuatnya jatuh sakit. Jika kampung haji telah beroperasi saat itu, Bapak Sutrisno bisa menghemat energi dan waktu, serta lebih fokus dalam menjalankan ibadah.

Infografis:

• Total Luas Lahan: 5 hektare
• Jumlah Tower: 13 tower
• Kapasitas Hunian: 23.000 – 24.000 jemaah
• Jarak ke Masjidil Haram: 2,5 kilometer
• Fasilitas: Hotel Novotel Takher, musala, restoran, coffee shop, pusat perbelanjaan
• Tahun Operasional: 2026 (rencana)

Pemerintah Indonesia sedang menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan pelayanan haji yang lebih manusiawi dan bermartabat. Dengan kampung haji, bukan hanya kenyamanan yang ditingkatkan, tetapi juga martabat umat Islam Indonesia di mata dunia. Semoga langkah ini menjadi awal dari era baru dalam penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik, lebih adil, dan lebih dekat dengan hati jemaah. Mari dukung dan doakan agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh umat Islam Indonesia.

Baca juga Berita lainnya di News Page