Basarnas: Pencarian Pelatih Valencia Masih Berlangsung, Belum Ada Konfirmasi Meninggal

Operasi pencarian oleh Basarnas dan Kesyahbandaran serta Otoritas Pelabuhan (KSOP) terhadap empat korban tenggelamnya kapal di perairan Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berlangsung. Basarnas menegaskan belum ada status kematian yang diberikan kepada korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Fathur Rahman, menyampaikan bahwa keempat korban masih dalam pencarian dan belum dinyatakan meninggal. Keempat korban tersebut adalah pelatih Timnas B sepak bola wanita Valencia CF, Martin Carreras Fernando, dan tiga anaknya. Pencarian oleh tim SAR dilakukan maksimal selama tujuh hari dan dapat diperpanjang jika terdapat tanda-tanda korban ditemukan.

Kapal pinisi Putri Sakinah yang ditumpangi Martin bersama keluarganya tenggelam setelah diterjang gelombang di Selat Pulau Padar pada Jumat (26/12/2025) malam. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar. Namun, setelah 30 menit perjalanan, kapal mengalami mati mesin dan kemudian tenggelam karena diterjang gelombang.

Dalam kapal wisata tersebut terdapat 11 orang termasuk Martin sekeluarga sebanyak enam orang, empat kru, dan satu pemandu wisata. Tujuh orang berhasil dievakuasi dengan selamat, termasuk istri dan satu anak perempuan Martin. Sedangkan Martin dan tiga anaknya (dua laki-laki dan satu perempuan) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, juga menegaskan bahwa empat korban tersebut masih dalam proses pencarian. Dia menyampaikan hal ini saat sedang dalam perjalanan dengan kapal KNP Grantin menuju Pulau Padar pada pagi hari.

Pencarian terhadap Martin Carreras Fernando dan ketiga anaknya dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan. Mereka menggunakan berbagai metode dan peralatan untuk mencari para korban di sekitar lokasi tenggelamnya kapal. Meskipun kondisi cuaca dan arus laut yang sulit, tim SAR terus berupaya mencari jejak para korban.

Pencarian terhadap Martin Carreras Fernando dan ketiga anaknya masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Mereka menggunakan berbagai metode dan peralatan untuk mencari para korban di sekitar lokasi tenggelamnya kapal. Meskipun kondisi cuaca dan arus laut yang sulit, tim SAR terus berupaya mencari jejak para korban.

Dalam kondisi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku saat berada di atas kapal. Selain itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara berbagai instansi terkait dalam penanganan kecelakaan laut.

Pencarian terhadap Martin Carreras Fernando dan ketiga anaknya yang hilang akibat tenggelamnya kapal pinisi Putri Sakinah di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Basarnas dan KSOP menegaskan bahwa keempat korban masih dalam pencarian dan belum dinyatakan meninggal. Meskipun kondisi cuaca dan arus laut yang sulit, tim SAR terus berupaya mencari jejak para korban. Penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku saat berada di atas kapal serta adanya koordinasi yang baik antara berbagai instansi terkait dalam penanganan kecelakaan laut.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, kecelakaan laut di Indonesia masih menjadi perhatian serius. Pada tahun 2022 tercatat 147 kasus kecelakaan laut yang menyebabkan 144 korban meninggal dunia dan 1.157 orang hilang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar terjadi di perairan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Maluku. Faktor cuaca ekstrem dan kondisi kapal yang tidak layak menjadi penyebab utama kecelakaan laut di Indonesia.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus tenggelamnya kapal pinisi Putri Sakinah di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam berlayar. Meskipun kecelakaan laut sering terjadi karena faktor alam seperti cuaca dan arus laut, namun faktor human error juga turut berperan. Kurangnya pemahaman tentang prosedur keselamatan dan minimnya pelatihan evakuasi darurat menjadi penyebab utama korban jiwa dalam kecelakaan laut.

Studi Kasus:
Pada tahun 2018, kapal feri Zahro Express tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Dalam kecelakaan tersebut, 24 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Penyebab utama kecelakaan tersebut adalah kelebihan muatan dan kondisi kapal yang tidak layak berlayar. Kasus ini menjadi peringatan bagi pihak-pihak terkait untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan dalam pelayaran.

Infografis:

• Jumlah kecelakaan laut di Indonesia tahun 2022: 147 kasus
• Korban meninggal dunia: 144 orang
• Korban hilang: 1.157 orang
• Penyebab utama: cuaca ekstrem dan kondisi kapal tidak layak
• Wilayah rawan: NTT, Sulawesi, Maluku

Keselamatan dalam berlayar bukan hanya tanggung jawab nakhoda dan awak kapal, tetapi juga penumpang. Selalu ikuti prosedur keselamatan, perhatikan kondisi cuaca, dan pilih kapal yang layak berlayar. Jika terjadi kecelakaan, tetap tenang dan ikuti instruksi evakuasi darurat. Mari kita bersama-sama menjadikan pelayaran di Indonesia lebih aman dan nyaman.

Baca juga Berita lainnya di News Page