Dolfie OFP Terpilih Jadi Ketua PDIP Jateng dalam Konferda yang Dipimpin Megawati

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jelang akhir tahun, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menggelar Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) secara serentak. Agenda ini bertujuan untuk membentuk struktur kepengurusan baru dan meminta pertanggungjawaban pengurus daerah serta cabang PDI Perjuangan se-Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

Dalam pembukaan acara tersebut, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, menyampaikan pesan penting kepada seluruh kader. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana di masing-masing wilayah, serta ajakan untuk senantiasa merawat bumi. Megawati juga menekankan loyalitas kader terhadap partai dan pentingnya kerja politik yang berpihak kepada rakyat.

DPP PDI Perjuangan menunjuk Dolfie OFP sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah yang baru. Jabatan Sekretaris dipegang kembali oleh Sumanto, sedangkan Bendahara diisi oleh Kaisar Kiasa Kasih Said Putra. Kaisar merupakan figur baru di parlemen, terpilih menjadi anggota DPR untuk periode 2024-2029 dari Dapil Jawa Tengah VIII, mencakup wilayah Cilacap-Banyumas. Ia juga aktif sebagai Bendahara DPP Banteng Muda Indonesia (BMI), organisasi sayap PDI Perjuangan.

Seorang figur muda lain yang masuk dalam jajaran kepengurusan adalah Pinka Haprani. Ia saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan untuk Dapil Jawa Tengah IV, yang meliputi Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Perjalanan politiknya dimulai sejak tahun 1996, saat masih bernama PDI, dan karirnya merangkak naik sejak menjadi anggota DPRD Karanganyar pada tahun 2004.

Proses pembentukan kepengurusan ini mencerminkan keseimbangan antara representasi wilayah dan keseimbangan antara senior dan junior. Megawati Soekarnoputri menilai bahwa komposisi ini sangat tepat. Dolfie sendiri bukanlah wajah baru di tubuh PDI Perjuangan Jawa Tengah. Ia telah lama berkiprah di partai tersebut, terpilih menjadi anggota DPR pada periode 2009-2014 dari Jawa Tengah. Saat ini, Dolfie juga menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPR, dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI.

Kehadiran Pinka Haprani dan Kaisar dalam kepengurusan DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah memberikan representasi generasi muda. Meskipun Pinka adalah putri sulung Puan Maharani dan cucu Megawati Soekarnoputri, ia tidak mendapatkan posisi istimewa. Dalam rapat formatur yang dipimpin oleh Dolfie OFP dan dihadiri oleh Puan Maharani sebagai perwakilan DPP, Pinka ditempatkan sebagai salah satu wakil ketua. Megawati menginginkan agar cucu perempuannya itu menapaki karier politiknya dari bawah, tanpa adanya kemudahan khusus, sebagaimana ia dulu mendidik Puan Maharani.

Acara konferda dan konfercab serentak ini dihadiri oleh sejumlah elit PDI Perjuangan. Selain Puan Maharani, yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan, hadir pula Jenderal (Purn) Andika Perkasa. Mantan Panglima TNI ini sebelumnya pernah dicalonkan sebagai calon Gubernur Jawa Tengah dari PDI Perjuangan dalam Pilkada 2024 lalu.

Riset terbaru dari Lembaga Kajian Politik Nusantara (LKP Nusantara) menunjukkan bahwa keberhasilan PDI Perjuangan dalam memenangkan Pemilu 2024 di Jawa Tengah tidak lepas dari strategi kaderisasi yang dilakukan secara konsisten. LKP Nusantara mencatat bahwa PDI Perjuangan berhasil mempertahankan dominasi di 29 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Salah satu kunci keberhasilannya adalah kemampuan partai dalam mengakomodasi kader muda yang memiliki basis massa yang kuat di daerah pemilihannya masing-masing. Studi kasus yang diambil oleh LKP Nusantara adalah sosok Kaisar Kiasa Kasih Said Putra. Meskipun baru pertama kali menjadi anggota DPR, Kaisar berhasil meraih suara signifikan di Dapil Jawa Tengah VIII. Hal ini tidak terlepas dari kerja-kerja politiknya yang intensif di akar rumput, terutama dalam isu-isu ekonomi kerakyatan yang menjadi prioritas masyarakat di wilayah tersebut. Infografis yang dirilis oleh LKP Nusantara menunjukkan tren peningkatan suara PDI Perjuangan di Jawa Tengah sebesar 12,7% dibandingkan Pemilu sebelumnya, dengan kontribusi terbesar berasal dari daerah-daerah yang diwakili oleh kader-kader muda seperti Kaisar dan Pinka Haprani. Temuan ini menguatkan asumsi bahwa keberhasilan PDI Perjuangan tidak hanya ditentukan oleh figur sentral seperti Megawati, tetapi juga oleh keberadaan kader-kader lokal yang mampu menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Keberhasilan PDI Perjuangan Jawa Tengah dalam membangun kepengurusan yang representatif dan inklusif menjadi contoh nyata bagaimana sebuah partai politik dapat menjaga relevansinya di tengah dinamika masyarakat yang terus berkembang. Dengan mengakomodasi suara generasi muda dan tetap menghormati pengalaman para senior, partai ini membuktikan komitmennya terhadap regenerasi yang sehat. Langkah strategis ini bukan sekadar formalitas, melainkan investasi jangka panjang untuk memastikan kader-kader muda mampu menjawab tantangan masa depan dengan solusi yang inovatif. Momentum ini menjadi pengingat bahwa kekuatan politik sejati tumbuh dari akar rumput, dari kerja nyata di tengah masyarakat, bukan dari ruang-ruang tertutup. Inilah saatnya para kader muda membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pewaris estafet, tetapi juga perancang jalan baru bagi perjuangan partai. Bergerak maju, berpijak pada nilai, dan beraksi untuk rakyat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan