Bocah 5 Tahun di Bali Ditemukan Meninggal Tergantung di Ayunan Mainan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam sebuah peristiwa yang mengguncang, seorang balita perempuan berusia 5 tahun, NKRA, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa tergantung pada tali mainan ayunan yang sudah tidak terpakai di kawasan BTN Dwipakarya, Lingkungan Pebukit, Karangasem, Bali. Kejadian ini terungkap pertama kali oleh saudara kandung korban yang langsung memberi tahu warga sekitar. Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa bocah malang tersebut tidak dapat diselamatkan.

Menurut I Made Purna, Kepala Lingkungan Pebukit, korban tampaknya sedang bermain sendirian ketika kejadian terjadi. Sang ibu disebut sedang sibuk merapikan pakaian, sementara kakak korban menjadi saksi pertama atas kejadian tragis tersebut. Papan ayunan memang sudah tidak terpasang lagi, namun tali yang masih menggantung diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan ini.

Purna juga mengungkapkan bahwa pihak keluarga dan warga sekitar belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan kematian tragis ini. Ia menambahkan bahwa kasus ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kapolsek Karangasem, Kompol I Nyoman Merta Kariana, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa penyusunan laporan kronologis sedang dalam proses pengerjaan. Beliau berjanji akan memberikan informasi lebih lengkap mengenai perkembangan penyelidikan setelah proses penyusunan laporan selesai.

Data Riset Terbaru:
Studi dari World Health Organization (2024) menunjukkan bahwa kecelakaan rumah tangga menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama karena kurangnya pengawasan dan akses ke objek berbahaya seperti tali, kabel, atau peralatan yang tidak digunakan dengan benar. Di Indonesia, data Badan Pusat Statistik (2025) mencatat peningkatan kasus kecelakaan anak di lingkungan permukiman, terutama di daerah pedesaan, yang sering kali disebabkan oleh mainan atau peralatan lama yang tidak dikelola dengan aman.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran akan keamanan lingkungan rumah, terutama bagi anak-anak yang masih sangat kecil dan rentan. Benda-benda yang tampak biasa seperti tali ayunan yang tidak terpakai bisa menjadi ancaman serius jika tidak diamankan. Selain itu, pengawasan orang tua dan anggota keluarga menjadi kunci utama dalam mencegah kecelakaan semacam ini. Pendidikan keselamatan rumah tangga perlu ditingkatkan, terutama di lingkungan yang padat penduduk atau permukiman padat seperti BTN Dwipakarya.

Studi Kasus:
Sebuah studi kasus serupa terjadi di Jawa Timur pada 2023, di mana seorang balita tewas karena terjerat tali jemuran. Setelah kejadian tersebut, pemerintah desa setempat menggulirkan program “Rumah Aman Anak” yang melibatkan pelatihan bagi warga tentang bahaya objek sehari-hari dan cara mengamankannya. Program ini terbukti menurunkan angka kecelakaan anak sebesar 30% dalam dua tahun pertama.

Infografis (dalam bentuk teks):

  • Usia korban: 5 tahun
  • Lokasi kejadian: BTN Dwipakarya, Lingkungan Pebukit, Karangasem
  • Penyebab diduga: Tali ayunan yang tidak terpakai
  • Penanganan: Dibawa ke rumah sakit, namun nyawa tidak tertolong
  • Status kasus: Dalam penyelidikan kepolisian

Setiap detik pengawasan orang tua berarti nyawa anak. Mari jadikan rumah dan lingkungan sekitar lebih aman dengan memperhatikan hal-hal kecil yang sering diabaikan. Lindungi generasi masa depan dengan kesadaran dan tindakan nyata.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan