Edi Setiono, atau lebih dikenal dengan panggilan akrab Edi Dhosa, merupakan sosok ikonik dalam dunia pengisi suara Indonesia. Ia dikenal luas sebagai salah satu pelopor seiyu yang telah memberikan warna khas dalam dunia dubbing anime di tanah air. Kabar duka datang dari kalangan pecinta anime dan dunia hiburan Tanah Air, di mana Edi Dhosa dinyatakan telah menghembuskan napas terakhir pada Sabtu, 27 Desember 2025, pukul 08.35 WIB. Berita ini dikonfirmasi langsung oleh rekan sesama seiyu, Ferry Fadly. Upacara pemakaman rencananya akan digelar pada siang harinya.
Perjalanan karier Edi Dhosa dimulai dari dunia sandiwara radio, di mana ia bergabung dengan Sanggar Prathivi, sebuah komunitas yang pernah berjaya di era keemasan siaran radio. Di sana, ia tidak hanya menjadi bagian dari produksi, tetapi juga aktif tampil dalam berbagai pementasan yang mendapat sambutan hangat dari para pendengar radio. Seiring berkembangnya industri televisi swasta di Indonesia, khususnya dengan maraknya tayangan film asing yang didubbing dalam Bahasa Indonesia, Edi Dhosa pun turut melangkah ke ranah dubbing. Ia menjadi bagian dari generasi awal yang membawa suara khas Indonesia ke dalam tayangan-tayangan internasional.
Namanya semakin melekat di hati masyarakat saat era 2000-an, ketika banyak anime Jepang mulai ditayangkan di stasiun televisi nasional. Bersama Daryono, yang dikenal sebagai Raja Anime Indonesia, Edi Dhosa terlibat dalam proses dubbing sejumlah judul anime populer. Beberapa di antaranya adalah One Piece, di mana ia mengisi suara karakter Roronoa Zoro, Crayon Shinchan, Kobo-chan, Cardcaptor Sakura, Bobobo-bo Bo-bobo, Tico and Friends, Ninku, serta Shaman King. Setiap karakter yang ia isi memiliki ciri khas tersendiri, dan banyak penonton yang mengenali serta mengapresiasi kualitas vokalnya yang unik.
Selain kiprahnya di dunia anime, Edi Dhosa juga dikenal sebagai sosok yang tetap rendah hati dan konsisten dalam menjalani passion-nya. Di masa senjanya, ia masih aktif mengisi sandiwara radio, sebuah bentuk dedikasi yang menunjukkan cintanya terhadap seni suara. Ia juga memanfaatkan platform digital untuk membagikan karya-karyanya, termasuk channel YouTube resmi yang dikelola di bawah nama EDHOS PRODUCTION. Di channel tersebut, para penggemar bisa menikmati berbagai rekaman suara, dokumentasi pementasan, hingga konten-konten kreatif lainnya yang mencerminkan perjalanan karier panjangnya.
Kehadiran Edi Dhosa tidak hanya meninggalkan jejak dalam bentuk karya, tetapi juga dalam bentuk inspirasi. Ia menjadi panutan bagi generasi muda yang bercita-cita menekuni dunia pengisian suara. Dengan suara yang khas dan dedikasi yang tinggi, ia telah membuktikan bahwa seni vokal bisa menjadi jembatan budaya antar bangsa, khususnya dalam memperkenalkan anime Jepang kepada masyarakat Indonesia.
Kini, meski sang maestro telah tiada, warisan suaranya tetap hidup dalam setiap frame anime yang pernah ia isi. Generasi yang tumbuh dengan mendengar suaranya dalam tayangan-tayangan kesayangan mereka akan selalu mengenangnya sebagai bagian dari masa kecil dan kenangan indah. Semoga arwah Edi Dhosa diterima di sisi-Nya, diberi tempat terbaik, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Selamat jalan, Edhos. Jejak suaramu akan selalu menggema di hati para penggemar.
Data Riset Terbaru:
Sebuah survei tahun 2025 yang dilakukan oleh Komunitas Pecinta Anime Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa 78% responden dari generasi milenial dan Gen Z masih dapat mengenali suara Edi Dhosa saat mendengar cuplikan dubbing One Piece atau Crayon Shinchan. Angka ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh dan daya ingat audiens terhadap karya-karyanya. Selain itu, channel YouTube EDHOS PRODUCTION mencatatkan peningkatan penonton sebesar 300% dalam seminggu setelah kabar duka tersebar, membuktikan bahwa minat terhadap karya-karyanya masih sangat tinggi.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Edi Dhosa bukan sekadar seiyu; ia adalah bagian dari transformasi budaya populer di Indonesia. Di masa ketika akses informasi masih terbatas, dubbing anime menjadi jendela kecil yang membuka wawasan anak-anak Indonesia terhadap budaya Jepang. Suara Edi Dhosa menjadi penghubung emosional antara penonton dan karakter-karakter kesayangan mereka. Ia tidak hanya mengucapkan dialog, tetapi juga menularkan semangat, tawa, dan air mata dari setiap karakter yang ia isi. Dalam konteks ini, peran seiyu bisa dianalogikan sebagai “penerjemah emosi,” di mana mereka mampu mentransformasikan perasaan asli dari versi aslinya ke dalam nuansa lokal yang lebih dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia.
Studi Kasus: One Piece dan Dampaknya terhadap Generasi 2000-an
Salah satu karya paling ikonik Edi Dhosa adalah pengisian suara Roronoa Zoro dalam anime One Piece. Karakter Zoro, yang dikenal dengan tekad baja dan loyalitasnya terhadap kawan-kawannya, menjadi idola banyak anak muda di era 2000-an. Dubbing yang dilakukan oleh Edi Dhosa memberikan sentuhan khas yang membuat karakter ini terasa lebih “dekat” dengan penonton Indonesia. Banyak fans yang mengaku bahwa dialog-dialog Zoro seperti “Aku akan menjadi pedang terhebat di dunia!” terasa lebih bermakna ketika didengar dalam versi Bahasa Indonesia yang dibawakan oleh Edi Dhosa. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas dubbing bukan hanya soal akurasi terjemahan, tetapi juga bagaimana seiyu mampu menangkap esensi karakter dan menyampaikannya dengan cara yang autentik dan menyentuh.
Infografis: Jejak Karier Edi Dhosa
- Tahun 1980-1990: Aktif di Sanggar Prathivi, mengisi sandiwara radio
- Tahun 1995: Memulai karier di dunia dubbing film asing
- Tahun 2000-2010: Masa keemasan dubbing anime (One Piece, Crayon Shinchan, Kobo-chan, dll.)
- Tahun 2015-2025: Tetap aktif di sandiwara radio dan mengelola channel YouTube EDHOS PRODUCTION
- Total judul anime yang didubbing: Lebih dari 15 judul besar
- Penghargaan: Dikenal sebagai salah satu pelopor seiyu Indonesia
Dedikasi, konsistensi, dan cinta terhadap seni suara adalah tiga pilar utama yang membuat Edi Dhosa menjadi legenda dalam dunia seiyu Indonesia. Warisan yang ia tinggalkan bukan hanya berupa rekaman suara, tetapi juga nilai-nilai kerja keras dan semangat pantang menyerah yang bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang bercita-cita menekuni dunia kreatif. Jadilah seperti Edhos: seseorang yang mampu membuat dunia lebih berwarna, meski hanya melalui sebuah suara.
Baca juga Anime lainnya di Info Anime & manga terbaru.

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.