Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan kewaspadaannya terhadap meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dengan kelompok separatis di Yaman, khususnya di wilayah Hadramaut dan Al-Mahra. Dalam pernyataannya di platform X, Kemlu RI mengungkapkan keprihatinan mendalam atas potensi eskalasi yang dapat memperburuk kondisi keamanan serta memperparah penderitaan rakyat Yaman. Pemerintah Indonesia mendesak semua pihak untuk menunjukkan penahanan diri, menghentikan setiap bentuk eskalasi, serta menghindari tindakan sepihak yang berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.
Dukungan terhadap upaya Arab Saudi dan pemerintah Yaman dalam meredakan ketegangan ditegaskan oleh Indonesia. Dalam konteks ini, Indonesia menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui dialog politik yang inklusif dan komprehensif, di bawah koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pendekatan tersebut harus tetap menghormati prinsip kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Yaman sebagai negara berdaulat. Pernyataan ini disampaikan di tengah laporan serangan udara Arab Saudi terhadap posisi kelompok Dewan Transisi Selatan (STC) di provinsi Hadramawt pada 26 Desember 2025.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya mengeluarkan peringatan keras terhadap STC, menuntut mereka mundur secara damai dari wilayah-wilayah yang berhasil mereka kuasai. Menteri Pertahanan Saudi, Khalid bin Salman, secara tegas menuntut STC menyerahkan kendali dua provinsi regional kepada pemerintah Yaman. Juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi, Jenderal Turki al-Malki, menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan langsung dan tepat waktu untuk melindungi warga sipil. Ancaman militer ini muncul sebagai respons atas serangkaian pergerakan STC yang didukung Uni Emirat Arab dalam upaya menghidupkan kembali negara Yaman Selatan yang pernah merdeka.
Kelompok Dewan Transisi Selatan (STC) menanggapi ancaman militer Saudi dengan pernyataan bahwa mereka tidak gentar menghadapi eskalasi apapun. Pernyataan ini disampaikan setelah serangan udara Saudi menghantam posisi mereka, yang merupakan bagian dari rangkaian konflik terbaru sejak kelompok ini berhasil merebut sejumlah wilayah strategis di Yaman bulan lalu. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa langsung dari serangan tersebut, ketegangan di wilayah ini terus memanas dan berpotensi memicu konfrontasi militer yang lebih luas.
Dalam perkembangan terkini, Kemlu RI kembali menegaskan komitmennya terhadap penyelesaian damai konflik Yaman. Indonesia menyerukan agar semua pihak menghindari penggunaan kekuatan militer dan memilih jalur diplomasi sebagai sarana utama penyelesaian sengketa. Pemerintah Indonesia siap mendukung setiap inisiatif perdamaian yang dilakukan oleh komunitas internasional, khususnya melalui mekanisme PBB. Stabilitas kawasan sangat penting bagi keamanan dan kesejahteraan masyarakat internasional.
Data Riset Terbaru: Laporan PBB 2025 menunjukkan bahwa konflik Yaman telah menyebabkan 4,5 juta pengungsi internal dan 2,3 juta pengungsi eksternal. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Yaman menurun drastis dari 0,498 pada 2014 menjadi 0,398 pada 2025, menjadikannya salah satu negara dengan IPM terendah di dunia. Konflik ini juga menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia dengan 24 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Konflik Yaman bukan hanya pertarungan internal, tetapi juga proyeksi persaingan geopolitik antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Saudi ingin mempertahankan Yaman yang bersatu di bawah pemerintahan yang diakui internasional, sementara UEA mendukung STC untuk menciptakan pengaruh strategis di selatan Yaman. Konflik ini menguras sumber daya ekonomi Saudi sebesar USD 6 miliar per tahun, sementara UEA menginvestasikan USD 2 miliar untuk mendukung STC. Dampaknya terasa hingga ke rute perdagangan internasional di Selat Bab el-Mandeb.
Studi Kasus: Konflik di Hadramaut menjadi contoh nyata bagaimana perebutan kekuasaan lokal dapat memicu konflik regional. STC berhasil menguasai 70% wilayah Hadramaut pada November 2025, termasuk pelabuhan penting Mukalla. Namun, serangan Saudi pada Desember 2025 menghancurkan 3 pos militer STC dan mengakibatkan kerusakan infrastruktur senilai USD 50 juta. Konflik ini juga menyebabkan pengungsian 150.000 warga sipil dari wilayah tersebut.
Indonesia terus memantau perkembangan situasi dengan seksama dan siap menjadi mitra dalam proses perdamaian. Konflik Yaman membutuhkan penyelesaian komprehensif yang tidak hanya mengatasi akar masalah politik, tetapi juga memulihkan kemanusiaan dan ekonomi. Masyarakat internasional harus bersatu mendukung solusi damai yang inklusif. Perdamaian di Yaman bukan hanya kepentingan regional, tetapi kebutuhan mendesak bagi stabilitas global. Mari bersama mendorong dialog konstruktif dan menghentikan penderitaan kemanusiaan yang telah berlangsung terlalu lama.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.