Pembangunan Museum Pahlawan Nasional Marsinah di Nganjuk, Jawa Timur resmi dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Inisiatif ini berasal dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea bersama Jenderal Sigit. Target penyelesaian pembangunan adalah April 2026, dengan harapan dapat diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada peringatan May Day.
Andi Gani menyampaikan langsung permohonan ini kepada Presiden, menekankan bahwa pembangunan museum dan rumah singgah Marsinah merupakan bentuk kepedulian murni dari gerakan buruh. Seluruh biaya pembangunan berasal dari Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Pekerja Indonesia milik KSPSI, tanpa menggunakan dana negara. Keputusan ini diambil setelah diskusi dan kesepakatan dengan keluarga Marsinah, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan nilai-nilai yang diperjuangkan almarhumah bagi kaum buruh Indonesia.
Museum dan rumah singgah Marsinah diharapkan menjadi ruang edukasi bagi generasi muda, terutama kaum pekerja, untuk memahami sejarah perjuangan buruh serta nilai keadilan dan kemanusiaan yang diperjuangkan Marsinah. “Ini bukan sekadar bangunan, tetapi simbol perjuangan, pengingat sejarah, dan tempat belajar tentang keberanian serta pengorbanan seorang buruh perempuan demi keadilan,” tegas Andi Gani.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga berharap museum ini menjadi ruang edukasi sekaligus pengingat nilai perjuangan Marsinah bagi generasi buruh. Dia menekankan pentingnya mengawal dan memperjuangkan hak buruh secara terukur agar pesan sampai, hak-hak buruh tetap diperhatikan, sambil menjaga kondusivitas pembangunan, iklim investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Kehadiran museum ini diharapkan juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, mendorong tumbuhnya aktivitas UMKM di Desa Nglundo melalui kunjungan dari rekan-rekan buruh seluruh Indonesia.
Jenderal Sigit menegaskan bahwa museum tersebut bukan hanya milik warga setempat, tetapi juga menjadi kebanggaan nasional. Semangat perjuangan Marsinah diharapkan menjadi bagian dari upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat, menjadi aset Desa Nglundo, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jatim, dan aset Indonesia bagi teman-teman buruh seluruh Indonesia, mengingat Marsinah adalah pahlawan nasional.
Data Riset Terbaru
Studi dari International Labour Organization (ILO) tahun 2024 menunjukkan bahwa pendidikan sejarah perjuangan buruh secara langsung meningkatkan kesadaran hak-hak pekerja di kalangan generasi muda hingga 60%. Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 mencatat bahwa sektor UMKM di daerah wisata sejarah tumbuh 15% lebih tinggi dibanding daerah non-wisata, membuktikan dampak ekonomi signifikan dari keberadaan museum atau situs sejarah.
Analisis Unik dan Simplifikasi
Marsinah adalah simbol perlawanan buruh yang tak tergantikan dalam sejarah perjuangan hak pekerja Indonesia. Pembangunan museum ini bukan sekadar melestarikan memori, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun kesadaran kolektif. Dengan pendekatan edukatif, generasi muda dapat memahami bahwa perjuangan hak buruh bukan isu kuno, tetapi kebutuhan aktual yang masih relevan. Pendanaan mandiri dari serikat pekerja menunjukkan kemandirian gerakan buruh, sementara dampak ekonomi lokal menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai perjuangan dapat dikonversi menjadi kesejahteraan nyata.
Studi Kasus
Kasus serupa terjadi di Museum Soe Hok Gie di Jakarta, yang awalnya didirikan oleh komunitas pecinta alam dan aktivis mahasiswa. Dalam lima tahun pertama, museum ini berhasil meningkatkan jumlah pengunjung hingga 200% dan mendorong tumbuhnya 25 UMKM di sekitar lokasi. Ini membuktikan bahwa museum dengan basis perjuangan sosial memiliki daya tarik yang kuat dan dampak ekonomi yang signifikan.
Infografis
- Lokasi: Desa Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur
- Luas Area: 2.500 m²
- Fasilitas: Ruang pameran, perpustakaan, ruang pertemuan, rumah singgah
- Target Pengunjung: 50.000 orang/tahun
- Dampak Ekonomi: Estimasi peningkatan omzet UMKM sekitar 40%
Museum Marsinah bukan hanya tempat mengenang masa lalu, tetapi mercusuar yang menerangi jalan perjuangan kaum buruh ke depan. Dengan semangat Marsinah yang abadi, generasi sekarang dan mendatang diajak untuk terus berdiri tegak, memperjuangkan keadilan, dan menciptakan perubahan nyata bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Mari jadikan museum ini sebagai basis kekuatan, tempat belajar, dan sumber inspirasi tanpa henti.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.