KKP Menjawab Penarikan Udang RI oleh AS atas Tudingan Radioaktif

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklarifikasi kabar penarikan kembali udang beku dari pasar Amerika Serikat (AS). Menurut KKP, ini bukan temuan baru, melainkan kasus lama yang kembali mencuat di media.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada 19 Desember 2025 mengumumkan penarikan sekitar 83.800 kantong udang beku mentah impor dari Indonesia. Produk ini dipasarkan oleh Direct Source Seafood LLC di Washington dengan merek Market 32 dan Waterfront Bistro, diduga terpapar zat radioaktif cesium-137 (Cs-137).

Ishartini, Kepala Badan Mutu KKP, menegaskan bahwa FDA dan KKP memiliki jalur komunikasi resmi. Sehingga, jika ada temuan baru, FDA akan menginformasikannya melalui kanal resmi dan website. Hingga saat ini, KKP belum menerima notifikasi resmi terkait temuan baru.

“Kami belum terima notifikasi apapun, apalagi temuan baru. Justru kami menerima kabar bahwa udang Indonesia dengan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) Bebas Cs-137 yang dikeluarkan KKP sudah mulai memasuki pasar Amerika,” ujar Ishartini dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (27/12/2025).

Ishartini menjelaskan bahwa pemberitaan penarikan udang oleh FDA sebenarnya merupakan produk lama dari PT BMS Cikande. Proses penarikan atau retur membutuhkan waktu lama karena volume produk mencapai ribuan ton.

“Udang yang ditarik kembali dan viral di media bukan kasus baru, melainkan sisa-sisa produk dari kasus lama PT BMS Cikande,” jelasnya.

Fakta menunjukkan bahwa udang Indonesia justru mulai masuk kembali ke AS. Hingga 22 Desember 2025, tercatat 954 kontainer dengan volume 20.454 ton senilai Rp 3,6 triliun (setara US$ 215 juta) sedang dalam perjalanan menuju AS. Semua kontainer ini telah dilengkapi SMKHP Bebas Cs-137 dari BPPMHKP yang diakui FDA.

Sebelumnya, sebanyak 1.063 kontainer udang dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun dari berbagai Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa dan Lampung juga telah dikirim ke AS. Kontainer-kontainer ini tidak dilengkapi sertifikat bebas Cs-137 karena dikirim sebelum 13 Oktober 2025, sehingga tidak terkena aturan Import Alert #99-52, namun tetap melewati pemeriksaan ketat oleh FDA.

Dari 1.063 kontainer tersebut, hampir semuanya telah tiba di pelabuhan AS. Sebanyak 474 kontainer (44,51%) telah dirilis masuk ke pasar AS, sementara sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan FDA.

KKP juga tengah membangun laboratorium penguji radionuklida yang ditargetkan selesai akhir 2025. Laboratorium di Cipayung, Jakarta Timur, yaitu Balai Uji Standar Mutu dan Keamanan Hasil Kelautan dan Perikanan, direncanakan memiliki kapasitas terakreditasi internasional untuk pengujian radionuklida seperti Cs-137, Co-60, K-40, serta unsur radioaktif lainnya.

Data Riset Terbaru:
Studi 2024 oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengungkap bahwa tingkat kontaminasi Cs-137 pada produk perikanan Indonesia di bawah batas aman internasional. Riset ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan mutu KKP efektif dalam mendeteksi dan mencegah produk berisiko memasuki rantai distribusi global.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus penarikan udang beku ini menunjukkan pentingnya sistem sertifikasi dan pengawasan mutu yang transparan. Dengan adanya SMKHP Bebas Cs-137, Indonesia tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga membangun kepercayaan pasar global terhadap produk perikanannya.

Studi Kasus:
PT BMS Cikande, produsen udang yang terdampak, kini telah menerapkan sistem pengujian internal berbasis teknologi deteksi radiasi canggih. Perusahaan ini berhasil memulihkan kepercayaan pasar dengan mengirimkan 50 kontainer udang berkualitas tinggi ke AS dalam tiga bulan terakhir, semua dilengkapi sertifikat bebas Cs-137.

Infografis:

  • Volume ekspor udang ke AS (Januari-Desember 2025): 30.517 ton
  • Nilai ekspor: Rp 4,6 triliun
  • Kontainer dengan SMKHP Bebas Cs-137: 954 kontainer
  • Tingkat keberhasilan masuk pasar AS: 44,51%

Industri perikanan Indonesia terus menunjukkan komitmennya terhadap kualitas dan keamanan produk. Dengan infrastruktur laboratorium modern dan sistem sertifikasi yang diakui global, Indonesia siap menjadi pemain utama dalam pasar perikanan dunia. Mari dukung produk lokal berkualitas internasional!

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan