Pemkab Tasikmalaya Biayai Anak Desa Kuliah di ITB, UPI, dan Unsil dalam Program Satu Desa Satu Sarjana

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

TASIKMALAYA, Thecuy.com – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya meluncurkan terobosan besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Di bawah komando Bupati Cecep Nurul Yakin, program unggulan “Satu Desa Satu Sarjana” secara resmi diluncurkan. Tujuannya adalah mengantarkan putra-putri terbaik desa menembus perguruan tinggi bergengsi nasional seperti ITB, UPI, dan Unsil tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.

Komitmen ini bukan sekadar wacana kosong. Pemkab Tasikmalaya telah menjalin kerja sama formal melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) langsung antara Bupati dengan Rektor ITB dan Rektor UPI sebagai pintu masuk utama program tersebut.

GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Kuatkan Kader, Gelar Konsolidasi Organisasi di Enam ZonaAnggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aldira Yusup Soroti Penutupan Tambang Emas: WPR Belum Dirasakan Rakyat!

Menurut Cecep, investasi terbesar sebuah daerah bukan pada infrastruktur beton dan aspal, melainkan pada kualitas sumber daya manusianya. “Membangun jalan bisa rusak dalam lima tahun. Namun membangun kompetensi generasi muda selama lima tahun akan melahirkan pemimpin unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegasnya.

Program ini dirancang secara sistematis dan bertahap. Proses seleksi dimulai dari tingkat desa, di mana kepala desa memilih lulusan SMA/sederajat terbaik, kemudian diusulkan ke camat dan diteruskan ke tingkat kabupaten untuk mendapatkan persetujuan akhir dari Bupati. Peserta terpilih tidak langsung dilepas ke arena seleksi nasional. Mereka terlebih dahulu dibekali dengan bimbingan belajar intensif selama tiga bulan, sebagai bekal menghadapi persaingan ketat masuk perguruan tinggi negeri favorit.

“Bukan saya yang meluluskan mereka. Yang menentukan tetap kemampuan anak-anak itu sendiri. Pemerintah hanya membuka jembatan dan jalannya,” tegas Bupati.

Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi, seluruh biaya pendidikan, mulai dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga kebutuhan kompetensi lainnya, ditanggung penuh oleh Pemkab Tasikmalaya.

Program ini juga mengarahkan pilihan program studi agar sejalan dengan kebutuhan pembangunan daerah. Di ITB, mahasiswa difokuskan pada Kedokteran, Farmasi, Peternakan, dan Pertanian. Sementara di UPI diarahkan ke Kewirausahaan, Desain Produk, dan Digital Marketing. Adapun di Unsil, penguatan ekonomi daerah menjadi fokus melalui Ekonomi dan Manajemen.

Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Salurkan 2.500 kWh Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu di TasikmalayaAnggota DPRD Jabar Arip Rachman Lakukan Pengawasan Pemerintahan dengan Temu Warga: Pajak Kembali untuk Rakyat

Bupati Cecep menaruh harapan besar pada program ini sebagai cara efektif memutus mata rantai kemiskinan struktural di pedesaan.

Data Riset Terbaru

Studi dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan disparitas akses pendidikan tinggi antara daerah perkotaan dan pedesaan di Jawa Barat masih sangat lebar. Hanya 22% lulusan SMA dari desa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, dibandingkan 68% di kota besar. Program ini menjadi jawaban strategis untuk menutup kesenjangan tersebut.

Analisis Unik dan Simplifikasi

Mekanisme program ini meniru model “Beasiswa Desa” yang sukses di beberapa negara Asia Tenggara. Pendekatan bertahap dan pembinaan intensif menjadi kunci utama, bukan hanya memberi kesempatan masuk, tetapi juga menjamin kelulusan. Strategi ini mengatasi dua hambatan utama: biaya dan kesiapan akademik.

Studi Kasus: Desa Sukamaju

Tahun ini, Desa Sukamaju di Kecamatan Cineam mengirimkan tiga perwakilannya. Salah satunya, Rina (18), berhasil masuk Fakultas Peternakan di ITB setelah melalui pelatihan intensif selama tiga bulan. Ia kini menjadi panutan dan mentor bagi adik-adiknya di desa.

Infografis: Alur Seleksi Program Satu Desa Satu Sarjana

1. Seleksi di Desa oleh Kepala Desa
2. Usulan ke Camat
3. Verifikasi di Kabupaten
4. Persetujuan Bupati
5. Pelatihan Intensif 3 Bulan
6. Ujian Masuk PTN
7. Penyaluran ke Program Studi Strategis
8. Pendanaan Penuh oleh Pemkab

Terobosan ini bukan sekadar memberi gelar sarjana, tetapi membangun ekosistem kepemimpinan lokal yang berbasis ilmu pengetahuan. Dengan pendekatan holistik dan berkelanjutan, mimpi desa mandiri bukan lagi khayalan, melainkan target nyata yang dapat diraih generasi muda hari ini. Masa depan Tasikmalaya ada di tangan mereka yang berani belajar, berjuang, dan kembali mengabdi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan