Kapolda Banten Janji Tindak Tegas Penyelenggara Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polda Banten secara tegas mengingatkan para panitia penyelenggara acara malam Tahun Baru untuk tidak menggelar pertunjukan kembang api. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, sekaligus menunjukkan empati terhadap korban bencana di Sumatera. Komunikasi intensif telah dilakukan oleh Polda melalui jajaran intelijen, Kapolres, Kapolsek, serta koordinasi dengan pemerintah daerah kepada seluruh penyelenggara acara.

Kapolda Banten, Irjen Hengki, menekankan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas kepada siapa pun yang nekat menggelar pesta kembang api atau petasan. Ia berharap kesadaran para panitia bisa muncul setelah menerima himbauan tersebut. “Kami akan memberikan peringatan terlebih dahulu. Jika tetap melanggar, tindakan tegas akan kami lakukan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya pada Jumat (26/12/2025).

Dalam surat edaran yang dikeluarkan Gubernur Banten, Andra Soni, melalui Nomor 73 Tahun 2025, larangan penggunaan kembang api dan petasan diberlakukan secara menyeluruh menjelang dan saat perayaan Tahun Baru 2026. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan keamanan, ketertiban umum, serta rasa solidaritas terhadap saudara-saudara yang terdampak bencana di wilayah Sumatera.

Hengki juga mengajak masyarakat untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih bermakna dan penuh kepedulian. Ia menyarankan agar acara-acara yang digelar bisa diisi dengan doa bersama di masjid, musala, atau tempat ibadah lainnya, sebagai bentuk refleksi dan harapan untuk kebaikan bersama di tahun yang baru.

Upaya ini diharapkan bisa menciptakan suasana Tahun Baru yang lebih tenang, damai, dan penuh makna spiritual, tanpa hiruk-pikuk ledakan kembang api yang berisiko terhadap keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Desember 2025, wilayah Sumatera masih mengalami dampak bencana alam yang signifikan, termasuk banjir dan tanah longsor di beberapa provinsi. Angka korban jiwa dan kerugian material terus bertambah, sehingga diperlukan dukungan moral dan material dari seluruh elemen masyarakat. Survei yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Sosial dan Kemanusiaan Indonesia (LKSKI) pada November 2025 menunjukkan bahwa 78% masyarakat merasa perlu adanya tindakan empati dari daerah lain terhadap korban bencana, termasuk dengan mengurangi kegiatan yang bersifat hura-hura.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pembatasan penggunaan kembang api di Banten bukan sekadar tindakan keamanan, tetapi juga bagian dari pendekatan psikologis dan sosial. Dengan mengganti perayaan yang biasanya berisik dan penuh hiburan instan menjadi acara yang lebih reflektif, masyarakat diajak untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya empati dan solidaritas. Pendekatan ini sejalan dengan konsep “celebration with purpose” yang kini mulai diminati di berbagai negara, di mana perayaan besar dikemas dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Studi Kasus:
Pada perayaan Tahun Baru 2024, Kota Serang pernah menggelar acara “Tahun Baru Tanpa Suara” yang menggantikan kembang api dengan pertunjukan seni cahaya dan doa bersama. Acara ini mendapat respon positif dari masyarakat, terutama dari kelompok lansia dan anak-anak yang merasa lebih nyaman tanpa suara ledakan. Selain itu, kegiatan ini juga berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 250 juta untuk korban bencana di Nusa Tenggara.

Infografis:

  • Jumlah Panitia Acara Tahun Baru di Banten: 150+ (terdaftar di Polda)
  • Target Peserta Doa Bersama: 50.000+ orang
  • Estimasi Pengurangan Suara Bising: 80% dibanding tahun sebelumnya
  • Dana Terkumpul dari Kegiatan Kemanusiaan: Rp 500 juta (target)

Momentum pergantian tahun bukan hanya tentang merayakan, tetapi juga tentang merenung dan berbagi. Dengan memilih kegiatan yang penuh makna, kita tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih peduli dan saling mendukung. Mari jadikan Tahun Baru 2026 sebagai awal dari semangat baru yang lebih humanis dan penuh empati.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan