Kementan dan Bapanas Kirim Bantuan Sembako ke Aceh

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan sebanyak 220 ton untuk masyarakat Aceh yang terdampak banjir. Ini merupakan penyaluran tahap ketiga dari program Kementan Peduli, setelah sebelumnya menyalurkan sekitar 100 ton bantuan di Padang, Sumatera Barat. Bantuan tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kota Lhoksumawe, Aceh pada Rabu (24/12/2025) sekitar pukul 19.30 WIB menggunakan KRI Makasar.

Inspektur Jenderal Kementan, Letnan Jenderal TNI (Purn) Irham Waroihan, mengungkapkan bahwa total nilai bantuan Kementan-Bapanas dari tahap pertama hingga ketiga mencapai Rp 44-45 miliar. Bantuan kali ini terdiri atas bahan makanan, sembako, dan pakaian baru guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana. Irham menegaskan, distribusi bantuan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah provinsi agar penyaluran sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan.

Pemerintah masih terus mengevaluasi kebutuhan di lapangan untuk kemungkinan bantuan lanjutan. Penyaluran tahap berikutnya akan mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan jalur distribusi paling memungkinkan, baik melalui laut maupun darat, seiring mulai pulihnya akses jalan nasional. Sejak awal, Kementan dan Bapanas telah menyalurkan bantuan melalui tiga tahap menggunakan KRI Banda Aceh 593 (tahap pertama), KRI Surabaya 936 (tahap kedua), dan KRI Makassar 590 (tahap ketiga). Seluruh bantuan mencakup kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat yang telah disesuaikan dengan hasil koordinasi bersama BNPB dan pemerintah daerah setempat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pengawalan bantuan dilakukan secara ketat dari proses pemuatan di dermaga hingga bantuan diterima di daerah tujuan. Setiap pengiriman disertai mekanisme serah terima resmi kepada pihak berwenang sebelum disalurkan ke titik-titik terdampak. “Semua bantuan kami kawal, dari dermaga hingga diterima di daerah dan disalurkan ke masyarakat. Ini tanggung jawab moral kami, karena bantuan ini berasal dari pegawai Kementerian Pertanian dan mitra strategis yang menitipkan amanahnya,” tegas Amran.

Data Riset Terbaru menunjukkan bahwa distribusi bantuan berbasis koordinasi lintas lembaga meningkatkan efisiensi penyaluran hingga 40%. Studi kasus penanganan bencana serupa di Jawa Barat tahun 2023 membuktikan bahwa sinergi antara kementerian teknis dan pemerintah daerah mempercepat pemulihan masyarakat hingga 60%. Infografis internal Kementan mencatat bahwa dari 500 ton bantuan yang disalurkan sepanjang 2025, 85% berhasil diterima tepat waktu di lokasi terdampak.

Keterlibatan semua pihak dalam program kemanusiaan ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong bangsa Indonesia. Ketika alam menguji, solidaritas dan kerja sama menjadi kekuatan utama dalam pemulihan. Mari terus dukung langkah-langkah nyata pemerintah dan masyarakat dalam membangun ketahanan bencana, karena setiap bantuan yang sampai adalah harapan baru bagi saudara-saudara kita di daerah terdampak.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan