Harga Pangan Melambung Saat Nataru: Cabai Rp80 Ribu, Telur Rp32 Ribu/Kg

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Harga bahan pokok saat Natal dan Tahun Baru menunjukkan tren kenaikan di sejumlah pasar. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan. Menurutnya, hampir seluruh komoditas mengalami kenaikan harga. Bawang merah naik dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram, sedangkan bawang putih naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Beras premium juga mengalami kenaikan harga menjadi sekitar Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per kilogram, meskipun harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 14.900 per kilogram. Sementara beras medium masih berada di bawah HET, dengan kisaran harga sekitar Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kilogram.

Telur ayam mengalami kenaikan dari Rp 29.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram. Gula juga naik dari Rp 17.000 menjadi Rp 19.000 per kilogram. Minyakita, yang memiliki HET sebesar Rp 15.700 per liter, banyak dijual di atas harga tersebut, bahkan mencapai Rp 18.000 hingga Rp 19.000 per liter.

Cabai rawit merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sebelumnya sempat mencapai Rp 120.000 per kilogram, kini harganya turun menjadi sekitar Rp 80.000 per kilogram, meskipun sebelum kenaikan sempat berada di kisaran Rp 45.000 per kilogram. Harga acuan penjualan cabai rawit merah yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional adalah antara Rp 40.000 hingga Rp 57.000 per kilogram.

Daging ayam naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram. Ayam kampung juga mengalami kenaikan dari Rp 45.000 menjadi Rp 57.000 per kilogram. Daging sapi naik dari Rp 110.000 menjadi Rp 125.000 per kilogram.

Reynaldi Sarijowan berharap data ini dapat menjadi bahan acuan untuk memperbaiki tata kelola pangan di masa depan dan memaksimalkan peran pasar dalam menjaga stabilitas pangan.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2025, inflasi harga pangan di Indonesia mengalami tekanan signifikan menjelang musim liburan. Beberapa komoditas pangan utama seperti cabai merah dan bawang merah mengalami kenaikan harga hingga 35% dibandingkan bulan sebelumnya. Cabai merah besar yang sebelumnya berada di kisaran Rp 35.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 47.000 per kilogram. Sementara itu, harga bawang merah naik dari Rp 32.000 menjadi Rp 44.000 per kilogram. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penurunan pasokan akibat gangguan cuaca musim hujan yang menghambat distribusi dari sentra produksi utama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain itu, permintaan yang meningkat selama periode liburan menjadi faktor pendorong utama dalam melonjaknya harga-harga tersebut.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kenaikan harga pangan menjelang libur panjang adalah fenomena yang sering terjadi di berbagai negara, namun di Indonesia dampaknya sering kali lebih terasa. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan yang tinggi pada distribusi darat dan laut, serta keterbatasan dalam sistem penyimpanan dan logistik. Ketika cuaca buruk melanda, seperti yang terjadi saat ini, rantai pasokan menjadi terganggu, menyebabkan harga melonjak. Solusi jangka panjang membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur logistik, gudang penyimpanan modern, dan diversifikasi sumber pasokan. Di sisi lain, kebijakan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah sering kali tidak diindahkan oleh pedagang di lapangan, sehingga perlu ada mekanisme pengawasan yang lebih ketat.

Studi Kasus:
Sebuah studi kasus di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, menunjukkan bahwa kenaikan harga cabai merah mencapai 200% selama periode Natal dan Tahun Baru. Seorang pedagang mengungkapkan bahwa pasokan cabai dari petani di Jawa Barat sempat terhambat selama dua minggu karena jalan rusak akibat hujan deras. Akibatnya, harga cabai merah di pasar tersebut melonjak dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 75.000 per kilogram dalam waktu singkat. Pedagang tersebut terpaksa menaikkan harga jual kepada konsumen untuk menutupi biaya operasional dan kerugian yang dialami selama masa pasokan terhambat.

Infografis:

  • Komoditas: Cabai Merah Besar

    • Harga Awal: Rp 35.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 47.000/kg
    • Kenaikan: 34%
  • Komoditas: Bawang Merah

    • Harga Awal: Rp 32.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 44.000/kg
    • Kenaikan: 37%
  • Komoditas: Telur Ayam

    • Harga Awal: Rp 29.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 32.000/kg
    • Kenaikan: 10%
  • Komoditas: Minyakita

    • Harga Awal: Rp 15.700/liter (HET)
    • Harga Akhir: Rp 18.000/kg
    • Kenaikan: 15%
  • Komoditas: Daging Ayam

    • Harga Awal: Rp 35.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 45.000/kg
    • Kenaikan: 29%
  • Komoditas: Daging Sapi

    • Harga Awal: Rp 110.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 125.000/kg
    • Kenaikan: 14%
  • Komoditas: Beras Premium

    • Harga Awal: Rp 14.900/kg (HET)
    • Harga Akhir: Rp 17.000/kg
    • Kenaikan: 14%
  • Komoditas: Beras Medium

    • Harga Awal: Rp 11.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 12.000/kg
    • Kenaikan: 9%
  • Komoditas: Gula

    • Harga Awal: Rp 17.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 19.000/kg
    • Kenaikan: 12%
  • Komoditas: Cabai Rawit Merah

    • Harga Awal: Rp 45.000/kg
    • Harga Akhir: Rp 80.000/kg
    • Kenaikan: 78%

Kenaikan harga pangan ini menjadi tantangan serius bagi masyarakat, terutama bagi keluarga dengan penghasilan rendah. Pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau, terutama menjelang musim liburan yang selalu diwarnai dengan peningkatan permintaan. Dengan memperkuat infrastruktur logistik, meningkatkan efisiensi distribusi, dan memastikan kepatuhan terhadap harga acuan, diharapkan harga pangan dapat lebih stabil di masa depan. Mari bersama-sama mendukung kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan