8 Arahan Seskab untuk Akselerasi Pemulihan Pascabencana

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya memberikan instruksi penting kepada para menteri untuk mempercepat pemulihan pasca-bencana di tiga wilayah Sumatra, yaitu Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Instruksi tersebut disampaikan guna memastikan pemulihan berjalan cepat dan terkoordinasi dengan baik.

Dilansir dari Thecuy.com pada Kamis (25/12/2026), berikut poin-poin penting arahan yang diberikan:

Pertama, Menteri Kesehatan diminta memastikan rumah sakit di setiap kabupaten sudah beroperasi penuh sebelum 29 Desember. Ini penting untuk menjamin layanan kesehatan segera pulih dan bisa menangani kebutuhan masyarakat terdampak.

Kedua, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi diminta segera mengaktifkan kembali sekolah-sekolah, mulai dari SD hingga SMA di daerah terdampak. Tujuannya agar kegiatan belajar anak-anak tidak terhenti lama dan proses pemulihan psikologis bisa berjalan.

Ketiga, Menteri Agama diminta memastikan masjid-masjid besar di wilayah terdampak segera kembali aktif untuk ibadah. Fasilitas seperti Al-Qur’an, sajadah, dan air bersih harus tersedia guna mendukung kembali aktivitas keagamaan masyarakat.

Keempat, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diminta memastikan jalan-jalan utama di perkotaan, khususnya di Aceh Tamiang dan Pidie, dibersihkan dan bisa dilalui. Infrastruktur transportasi menjadi prioritas agar distribusi bantuan dan aktivitas ekonomi bisa segera berjalan.

Kelima, Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) diminta menyiapkan lahan BUMN untuk pembangunan minimal 500 unit hunian sementara (huntara). Hunian sementara ini penting untuk menampung warga yang rumahnya rusak sebelum hunian tetap dibangun.

Keenam, Menteri Perumahan Rakyat diminta memastikan pembangunan hunian tetap (huntap) di ketiga provinsi sudah selesai sebelum 31 Desember. Ini merupakan langkah strategis untuk memulihkan kehidupan normal masyarakat.

Ketujuh, Menteri Dalam Negeri diminta menghidupkan kembali aktivitas pemerintah daerah dan perangkatnya, terutama dalam bidang kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) serta pengurusan tanah. Pemerintah daerah juga diminta menyiapkan lahan untuk huntara dan huntap.

Kedelapan, Menteri Komunikasi dan Informatika bersama BUMN diminta memastikan menara Base Transceiver Station (BTS) berfungsi dengan baik sebelum akhir Desember. Pemulihan komunikasi penting agar koordinasi dan informasi bisa berjalan lancar.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan studi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2026, daerah pesisir Sumatra memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi. Infrastruktur kesehatan dan pendidikan menjadi sektor paling terdampak dalam skala besar. Penanganan cepat di sektor ini terbukti mampu menekan angka stres pasca-bencana hingga 40%.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pendekatan pemulihan yang dilakukan pemerintah kali ini terlihat lebih terintegrasi. Alih-alih hanya fokus pada pembangunan fisik, pemerintah memastikan sektor sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan keagamaan segera pulih. Ini menunjukkan pemahaman bahwa pemulihan bencana tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga rohani dan psikologis masyarakat.

Studi Kasus:
Di Kabupaten Pidie, Aceh, sebuah masjid yang hancur akibat bencana kini telah kembali berfungsi untuk shalat Jumat. Dengan dukungan Al-Qur’an dan sajadah dari Kementerian Agama, masyarakat mulai menemukan ketenangan. Ini menjadi contoh nyata bagaimana pemulihan spiritual bisa menjadi fondasi kuat bagi pemulihan sosial secara keseluruhan.

Infografis:

  • Target Huntara: 500 unit (disediakan oleh BUMN)
  • Target Huntap: Selesai sebelum 31 Desember
  • Rumah Sakit: Beroperasi penuh sebelum 29 Desember
  • BTS: Berfungsi sebelum 31 Desember
  • Sekolah: SD, SMP, SMA segera aktif kembali

Pemulihan pasca-bencana adalah ujian nyata bagi ketangguhan bangsa. Dengan koordinasi yang baik antar kementerian dan dukungan penuh dari BUMN, harapan untuk membangkitkan kembali kehidupan normal di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh bukan sekadar mimpi. Kita semua bisa menjadi bagian dari pemulihan ini, dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama yang terdampak bencana.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan