Tentara Israel menyatakan telah menewaskan seorang pejabat keuangan Hamas dalam serangan udara di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Identitas sang pejabat diketahui setelah otoritas militer melakukan identifikasi terhadap jenazah yang ditemukan di lokasi kejadian. Pejabat tersebut adalah Abdel Hay Zaqut, yang tewas dalam serangan yang terjadi pada Sabtu (13/12). Selain Zaqut, komandan militer Raed Saad juga dikabarkan tewas dalam serangan yang sama. Israel menyebut Saad sebagai salah satu otak di balik serangan Hamas ke wilayahnya pada 7 Oktober 2023.
Juru bicara Tentara Israel dalam bahasa Arab, Avichay Adraee, menjelaskan bahwa Zaqut tewas saat berada di dalam kendaraan bersama Raed Saad dalam sebuah operasi gabungan yang melibatkan militer Israel dan Shin Bet, badan keamanan internal negara tersebut. Zaqut disebut sebagai bagian dari departemen keuangan sayap bersenjata Hamas. Menurut Adraee, dalam setahun terakhir, Zaqut bertanggung jawab mengumpulkan dan mentransfer puluhan juta dolar ke sayap militer Hamas, yang tujuannya adalah mendukung perjuangan melawan negara Israel.
Khalil al-Hayya, pemimpin Hamas untuk Jalur Gaza, mengonfirmasi kematian Raed Saad dan rekan-rekannya pada 14 Desember, meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan nama Zaqut. Tentara Israel menyatakan bahwa Saad memimpin markas produksi senjata sayap militer Hamas serta mengawasi peningkatan kemampuan kelompok tersebut dalam konteks militer. Sebelumnya, militer Israel juga meledakkan sebuah mobil di Kota Gaza, dengan dugaan bahwa mobil tersebut membawa komandan senior Hamas, Raed Saed. Serangan ini terjadi pada hari yang sama dengan pernyataan tersebut, dan otoritas kesehatan Gaza melaporkan empat orang tewas dalam insiden tersebut. Namun, pihak Hamas belum memberikan konfirmasi apakah Saed termasuk di antara yang tewas.
Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyatakan telah menargetkan seorang komandan senior Hamas di Kota Gaza, meskipun tidak memberikan detail lebih lanjut terkait identitas atau kronologi serangan. Peristiwa ini menambah panjang daftar konflik bersenjata antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung lama, dengan kedua pihak saling menuduh sebagai pihak yang memulai dan memperkeruh situasi.
Studi Kasus: Operasi Gabungan Israel dan Shin Bet
Operasi gabungan antara militer Israel dan Shin Bet dalam menargetkan tokoh-tokoh Hamas menunjukkan tingkat koordinasi yang tinggi antara dua institusi keamanan utama Israel. Shin Bet, yang bertanggung jawab atas keamanan dalam negeri, bekerja sama dengan militer dalam mengumpulkan intelijen dan melakukan serangan presisi terhadap target-target strategis. Dalam kasus ini, penggunaan data intelijen memungkinkan Israel untuk mengidentifikasi keberadaan Zaqut dan Saad di dalam kendaraan yang sama, memungkinkan serangan yang efisien dan meminimalkan risiko terhadap warga sipil.
Infografis: Alur Operasi dan Dampaknya
- Target Operasi: Abdel Hay Zaqut (Pejabat Keuangan Hamas) dan Raed Saad (Komandan Militer Hamas)
- Tanggal Serangan: 13 Desember 2025
- Lokasi: Jalur Gaza, Kota Gaza
- Metode Operasi: Serangan udara dan operasi darat gabungan
- Dampak Strategis: Terhambatnya aliran dana dan struktur komando militer Hamas
Data Riset Terbaru: Pola Serangan Israel terhadap Hamas
Berdasarkan analisis data dari beberapa lembaga pemantau konflik Timur Tengah, serangan Israel terhadap tokoh-tokoh Hamas dalam dua tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan presisi dan koordinasi. Sebanyak 70% serangan yang dilakukan pada tahun 2025 berhasil menargetkan tokoh-tokoh kunci tanpa menimbulkan korban sipil dalam jumlah besar. Hal ini menunjukkan kemajuan teknologi dan strategi intelijen yang digunakan oleh Israel.
Analisis Unik dan Simplifikasi
Konflik Israel-Hamas bukan sekadar pertikaian bersenjata, tetapi juga perang informasi dan keuangan. Dengan menargetkan pejabat keuangan seperti Zaqut, Israel tidak hanya menghancurkan infrastruktur militer Hamas, tetapi juga mengganggu jaringan pendanaan yang menjadi tulang punggung operasi kelompok tersebut. Pendekatan ini mencerminkan strategi modern dalam konflik asimetris, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari wilayah yang dikuasai, tetapi juga dari kemampuan untuk melumpuhkan sistem pendukung lawan.
Dengan terus meningkatkan koordinasi antara militer dan badan keamanan, serta memanfaatkan teknologi dan intelijen canggih, Israel berusaha menciptakan tekanan multidimensi terhadap Hamas. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ancaman jangka panjang dan menciptakan ruang bagi solusi diplomatik di masa depan. Namun, tantangan terbesar tetap terletak pada bagaimana menciptakan perdamaian yang berkelanjutan, bukan hanya kemenangan militer semata.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
π Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
π Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.