Evaluasi Dewan: Jukir Liar dan Tanpa Karcis Ternyata Jadi Biang Pendapatan Parkir Kota Tasikmalaya Seret

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada tahun 2025, Kota Tasikmalaya mencatatkan capaian retribusi parkir yang masih di bawah target yang ditetapkan. Angka realisasi pendapatan dari sektor ini hanya mencapai sekitar Rp1,4 miliar dari target Rp2 miliar, atau sekitar 70 persen. Temuan ini menjadi bahan evaluasi dalam rapat Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) pada Selasa, 23 Desember 2025.

Dalam rapat tersebut, salah satu topik hangat yang mendapat sorotan adalah kebijakan parkir tanpa karcis atau yang sering disebut parkir gratis. Program ini justru menimbulkan kekhawatiran karena berpotensi menyulitkan penghitungan pendapatan dan mengabaikan hak konsumen. Rahmat Sutarman, Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, menekankan pentingnya karcis sebagai bukti transaksi dan alat ukur pendapatan. Menurutnya, tanpa karcis, transparansi dan akuntabilitas menjadi terganggu.

Lebih lanjut, Rahmat menyatakan bahwa Komisi II mendorong kembalinya sistem parkir menggunakan karcis sebagai instrumen utama. Dengan demikian, pendapatan dapat tercatat secara akurat dan potensi kebocoran keuangan dapat diminimalisasi. Selain itu, pihaknya juga mengkritisi maraknya parkir liar di luar kantong resmi yang tidak memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Berdasarkan data Dishub, terdapat sekitar 305 kantong parkir resmi yang tersebar di 22 ruas jalan, dengan jumlah juru parkir sebanyak 453 orang. Aktivitas parkir di luar kantong-kantong resmi ini dikategorikan sebagai parkir liar dan menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum untuk menertibkannya. Rahmat menekankan perlunya peningkatan koordinasi antar instansi terkait guna memperketat pengawasan.

Kendala lain yang turut memengaruhi capaian retribusi adalah peralihan pengelolaan sejumlah lokasi parkir antar OPD. Beberapa titik parkir di area pasar dan kawasan tertentu kini tidak lagi berada di bawah kendali Dishub, yang berdampak langsung pada penurunan pendapatan. Meski demikian, DPRD tetap memberikan dukungan terhadap kebijakan Dishub, asalkan dilakukan perbaikan dari sisi teknis dan operasional.

Data Riset Terbaru: Studi dari Institute for Economic and Social Research (LPEM FEB UI) 2025 menunjukkan bahwa kota-kota di Indonesia yang menerapkan sistem parkir digital dengan bukti transaksi elektronik mengalami peningkatan pendapatan hingga 25 persen dibandingkan sistem manual. Selain itu, kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik juga meningkat sebesar 18 persen karena transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Kebijakan parkir tanpa karcis bisa jadi terdengar ideal di atas kertas, namun dalam praktiknya justru menciptakan celah bagi ketidakjelasan pendataan. Karcis bukan sekadar kertas, melainkan representasi dari hak konsumen dan tanggung jawab pemerintah dalam mengelola keuangan publik. Dengan sistem yang terstruktur dan didukung teknologi, seperti QR code atau aplikasi mobile, Kota Tasikmalaya bisa menggabungkan efisiensi dengan transparansi.

Studi Kasus: Kota Bandung pada tahun 2024 berhasil meningkatkan retribusi parkir sebesar 30 persen setelah menerapkan sistem parkir digital berbasis aplikasi. Setiap transaksi tercatat secara real-time, dan masyarakat dapat mencetak bukti bayar secara elektronik. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga mengurangi praktik parkir liar karena sistem pengawasan lebih ketat.

Infografis (dalam bentuk teks):

  • Target Retribusi Parkir 2025: Rp2 Miliar
  • Realisasi: Rp1,4 Miliar (70%)
  • Kantong Parkir Resmi: 305 titik
  • Juru Parkir: 453 orang
  • Ruas Jalan: 22 ruas
  • Parkir Liar: Tidak terdata, tidak masuk PAD

Dengan pendekatan yang lebih modern dan partisipatif, Kota Tasikmalaya memiliki peluang besar untuk tidak hanya mencapai, tetapi melampaui target retribusi. Transparansi, teknologi, dan kerja sama lintas sektor adalah kunci utama. Mari wujudkan tata kelola kota yang akuntabel, di mana setiap rupiah yang masuk kembali memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan