Andre Rosiade Salurkan 1.000 Paket Sembako untuk Bantu Korban Banjir Mentawai

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, kembali mengulurkan bantuan kepada masyarakat Sumatera Barat yang terdampak bencana. Kali ini, ia mengirimkan 1.000 paket sembako lengkap dengan perlengkapan ibu dan anak untuk warga Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dilanda banjir bandang pada akhir November 2025.

Bantuan seberat 12 ton ini diberangkatkan dari Dermaga Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, pada Minggu (21/12) menggunakan kapal, dan tiba di Mentawai keesokan harinya. Pelepasan bantuan dilakukan oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang, Wahyu Hidayat, mewakili Andre Rosiade yang berhalangan hadir secara langsung.

“Kami diminta mengantarkan 1.000 paket sembako beserta perlengkapan ibu dan anak untuk masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai,” jelas Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/12/2025).

Wahyu menegaskan bahwa meskipun dampak banjir bandang di Mentawai tidak sebesar di daerah lain di Sumatera Barat, masyarakat tetap merasakan dampaknya dan membutuhkan perhatian serta bantuan nyata. Bantuan yang dikirim terdiri dari 1.000 paket beras serta 1.000 paket perlengkapan bayi dan kebutuhan ibu. Setibanya di Mentawai, bantuan langsung diserahterimakan kepada Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana, dan diamankan oleh tiga anggota Fraksi Gerindra DPRD Kepulauan Mentawai, yakni Manual Simamora, Parsaoran Simanjuntak, dan Manuel Salimu.

Rinto Wardana menyampaikan bahwa bantuan mencakup berbagai jenis logistik dasar. “Sore ini kita menerima sembako bantuan dari Bapak Andre Rosiade. Total ada 5 ton beras dan 7 ton logistik lainnya yang telah diserahterimakan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa bantuan seberat 12 ton tersebut akan segera disalurkan secara merata ke wilayah-wilayah yang masyarakatnya paling membutuhkan. Rinto juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Andre Rosiade atas kepeduliannya terhadap warga Kepulauan Mentawai. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Andre Rosiade. Semoga Bapak sehat selalu, dilancarkan usahanya, dan panjang umur. Bantuan ini akan segera kami sampaikan dan kirimkan kepada masyarakat Mentawai,” tutupnya.

Andre Rosiade menyampaikan permohonan maaf karena belum dapat hadir langsung di Kepulauan Mentawai. Ia mengaku prihatin atas musibah yang menimpa masyarakat di wilayah kepulauan tersebut. “Saya titipkan bantuan ini untuk saudara-saudara kita di Mentawai. Semoga bermanfaat dan bisa sedikit meringankan beban warga yang terdampak banjir,” katanya.

Andre juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Mentawai, baik dalam penanganan bencana maupun pembangunan daerah, agar masyarakat di wilayah terluar Sumatera Barat tersebut tidak luput dari perhatian pemerintah pusat.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kepulauan Mentawai termasuk dalam daerah rawan bencana karena letak geografisnya yang berada di zona subduksi lempeng. Sejak tahun 2010 hingga 2025, tercatat 15 kejadian banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah ini, dengan kerugian ekonomi mencapai lebih dari Rp100 miliar. Penelitian dari Pusat Studi Bencana Universitas Andalas (2024) menunjukkan bahwa akses logistik ke wilayah kepulauan ini masih sangat terbatas, membutuhkan waktu 2-3 hari dari daratan utama Sumatera Barat.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Bantuan yang diberikan Andre Rosiade tidak hanya bersifat kemanusiaan, tetapi juga menjadi bentuk representasi kehadiran negara di wilayah terluar. Dengan akses transportasi yang terbatas, pengiriman bantuan melalui laut menjadi strategi paling efektif. Pemilihan paket sembako dan perlengkapan ibu-anak menunjukkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dasar masyarakat pasca-bencana. Ini bukan sekadar bantuan sesaat, melainkan bagian dari upaya jangka panjang dalam membangun ketahanan komunitas di wilayah rawan bencana.

Studi Kasus:
Pada banjir bandang tahun 2021, masyarakat Mentawai sempat mengalami krisis pangan selama dua minggu karena akses logistik terputus. Kali ini, dengan koordinasi antara pemerintah daerah, DPR, dan lembaga kemanusiaan, distribusi bantuan dapat dilakukan lebih cepat. Studi kasus ini menunjukkan pentingnya sinergi antarlembaga dalam penanganan bencana di wilayah kepulauan.

Infografis:

  • Total Bantuan: 1.000 paket sembako
  • Berat Total: 12 ton (5 ton beras + 7 ton logistik lainnya)
  • Lama Perjalanan: 1 hari via laut
  • Jumlah Penerima: Seluruh masyarakat terdampak di Kepulauan Mentawai
  • Wilayah Terdampak: 4 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai

Bantuan ini menjadi bukti nyata bahwa solidaritas dan kepedulian tidak mengenal jarak. Di tengah keterbatasan geografis, semangat gotong royong terus menguat, membawa harapan baru bagi masyarakat Mentawai untuk bangkit dari keterpurukan. Kepedulian terhadap sesama adalah pondasi utama dalam membangun ketahanan bangsa di tengah berbagai ancaman bencana alam.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan