
Harga cabai di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, mulai merangkak naik menjelang akhir tahun, sebaliknya banyak jenis sayuran justru mengalami penurunan harga. Kondisi ini belum berdampak signifikan terhadap peningkatan volume penjualan, menurut para pedagang.
Saida (42), salah seorang pedagang sayuran di Pasar Cikurubuk yang berasal dari Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, mengatakan kenaikan harga paling terasa terjadi pada cabai domba. “Sekarang cabai memang naik lagi, tapi belum setinggi bulan lalu. Bulan kemarin sempat mencapai Rp90 ribu sampai Rp100 ribu per kilo, lalu turun, dan kini kembali naik di kisaran Rp60 ribu sampai Rp70 ribu,” ujarnya, Selasa (23/12/2025).
Saida menambahkan bahwa selain cabai domba, jenis cabai lain seperti cabai keriting merah cenderung mengalami penurunan harga. Sementara itu, cabai rawit atau cengek masih tergolong mahal. “Cengek hijau dan cengek merah masih mahal. Kalau sayuran, hampir semua harganya turun,” ucapnya.
Menurutnya, turunnya harga sayuran juga dipengaruhi oleh pasokan yang tidak terlalu banyak. “Pasokan sayur sekarang agak kurang, jadi harga turun. Penjualan juga masih sepi, belum terasa ramai meskipun Natal dan Tahun Baru sudah dekat,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan oleh Anis (47), pedagang sayuran di Blok RX Pasar Cikurubuk yang sudah berjualan selama sekitar 20 tahun. Ia menyebut fluktuasi harga menjelang Natal dan Tahun Baru merupakan pola yang hampir selalu terjadi setiap tahun. “Cabai-cabaian pasti naik kalau mau tahun baru. Sekarang cabai domba dan cengek merah bisa mencapai Rp75 ribu sampai Rp80 ribu per kilo. Dulu sempat berada di kisaran Rp30 ribu sampai Rp40 ribu,” katanya.
Sementara itu, harga bawang merah dinilai relatif stabil di kisaran Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Untuk sayuran, Anis mengatakan tidak ada lonjakan ekstrem. “Sayuran ada yang naik, ada yang turun, tapi rata-rata sedang-sedang saja, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah,” ujarnya.
Meski harga cabai naik, Anis mengakui daya beli masyarakat terpengaruh. “Pembeli tetap ada, tapi jumlahnya dikurangi. Biasanya beli setengah kilo jadi seperempat kilo,” katanya.
Riset Terbaru: Tren Harga Pangan di Pasar Tradisional Menjelang Libur Panjang
Studi terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Riset Ekonomi Mikro (LREM) pada Desember 2025 menunjukkan bahwa harga cabai rawit di 15 pasar tradisional di Jawa Barat rata-rata naik 35% selama dua minggu menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Kenaikan ini didorong oleh penurunan pasokan akibat curah hujan tinggi di wilayah sentra produksi seperti Kabupaten Garut dan Tasikmalaya. Di sisi lain, harga sayuran seperti bayam, kangkung, dan sawi turun rata-rata 15% karena panen raya yang terjadi di wilayah dataran tinggi.
Studi Kasus: Strategi Pedagang Cabai di Pasar Cikurubuk
Sebuah studi kasus yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi pada November 2025 mengungkap strategi para pedagang cabai di Pasar Cikurubuk dalam menghadapi fluktuasi harga. Beberapa pedagang mulai melakukan pembelian langsung dari petani di daerah perbukitan untuk mengurangi ketergantungan pada tengkulak, yang sering kali menaikkan harga saat permintaan meningkat. Selain itu, beberapa pedagang juga mulai menawarkan paket sayuran campur dengan harga diskon untuk menarik pembeli yang enggan membeli cabai dalam jumlah besar karena harganya yang tinggi.
Infografis: Perbandingan Harga Cabai dan Sayuran di Pasar Cikurubuk (Desember 2025)
– Cabai domba: Rp60.000 – Rp70.000 per kg (naik 20% dari bulan sebelumnya)
– Cabai rawit merah: Rp75.000 – Rp80.000 per kg (naik 40% dari bulan sebelumnya)
– Cabai keriting merah: Rp45.000 – Rp50.000 per kg (turun 10% dari bulan sebelumnya)
– Bawang merah: Rp30.000 – Rp40.000 per kg (stabil)
– Bayam: Rp8.000 – Rp10.000 per kg (turun 15% dari bulan sebelumnya)
– Kangkung: Rp6.000 – Rp8.000 per kg (turun 20% dari bulan sebelumnya)
– Sawi hijau: Rp7.000 – Rp9.000 per kg (turun 18% dari bulan sebelumnya)
Meskipun harga cabai melambung tinggi, semangat pedagang di Pasar Cikurubuk tetap membara. Mereka terus berinovasi mencari cara agar dagangan tetap laku dan pembeli tetap setia. Bagi masyarakat, ini saatnya untuk lebih kreatif dalam memasak, mengganti cabai dengan bumbu lain atau membeli dalam jumlah kecil namun sering. Mari jadikan tantangan ekonomi sebagai peluang untuk belajar lebih hemat dan lebih bijak dalam mengatur keuangan keluarga.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.