Pemerintah Kota Tasikmalaya mencatat progres keuangan daerah hingga Selasa 23 Desember 2025. Realisasi pendapatan mencapai 95,60 persen dari target, sementara belanja baru terealisasi 85,22 persen. Ketimpangan ini menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjelang akhir tahun anggaran.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi, mengungkapkan bahwa capaian pendapatan sudah berada di jalur yang cukup memuaskan. Dari target pendapatan, hanya tersisa sekitar 4,4 persen yang belum terealisasi.
“Per tanggal 23 hari ini, realisasi pendapatan kita sudah 95,60 persen. Jadi tinggal sekitar 4,4 persen lagi,” ujar Tedi kepada Radar.
Ia menjelaskan bahwa terdapat sembilan SKPD penghasil pendapatan daerah. SKPD-SKPD tersebut antara lain BPKAD, Dinas Ketahanan Pangan, Dispora Budpar, Bapenda, Dinas PUTR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, serta Dinas Indag.
Dari sisi pencapaian, BPKAD mencatatkan realisasi tertinggi yakni 99,84 persen. Diikuti Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Perkebunan (DKP3) sebesar 99,08 persen dan Dispora Budpar 98,73 persen. Bapenda dan Dinas PUTR juga sudah berada di atas 92 persen.
Namun, Tedi mengakui masih ada empat SKPD penghasil yang realisasi pendapatannya belum mencapai 80 persen. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) baru mencapai 79,60 persen, Dinas Kesehatan (Dinkes) 68,63 persen, Dinas Perhubungan (Dishub) 68,17 persen, dan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan (DiskopUMKMPerindag) masih di angka 59,24 persen.
“Empat dinas ini masih di bawah 80 persen. Maka dari itu kami mohon untuk bekerja lebih keras lagi, karena waktu kita tinggal sekitar tujuh sampai delapan hari. Mudah-mudahan bisa dikejar,” tegasnya.
Tedi menekankan bahwa bukan hanya SKPD dengan realisasi rendah yang perlu percepatan. Bahkan SKPD yang sudah mendekati 100 persen pun diharapkan bisa menembus target atau bahkan melampaui target.
“Pendapatan ini kan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sangat ditunggu untuk membayar kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan,” katanya.
Sementara itu, dari sisi belanja daerah, realisasinya masih tertahan di angka 85,22 persen. Artinya, masih ada sekitar 14,78 persen anggaran belanja yang belum direalisasikan oleh SKPD.
Data Riset Terbaru:
Studi dari Jurnal Akuntansi dan Keuangan Publik (2024) menunjukkan bahwa daerah dengan realisasi pendapatan di atas 95 persen pada akhir tahun cenderung memiliki kesehatan fiskal yang lebih baik. Namun, realisasi belanja yang rendah dapat menjadi indikator lemahnya kinerja pengelolaan anggaran. Riset ini menekankan pentingnya sinkronisasi antara realisasi pendapatan dan belanja agar tidak terjadi defisit likuiditas.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Dari data yang disajikan, terlihat adanya ketimpangan antara realisasi pendapatan dan belanja. Pendapatan hampir mencapai target, sementara belanja masih tertinggal cukup jauh. Hal ini menunjukkan adanya hambatan dalam proses penyerapan anggaran. Bisa jadi disebabkan oleh proses lelang yang panjang, keterlambatan pengadaan barang/jasa, atau pengelolaan keuangan yang belum optimal.
Studi Kasus:
Kota Tasikmalaya dapat belajar dari Kota Bandung yang sempat mengalami ketimpangan serupa pada tahun 2023. Dengan menerapkan sistem monitoring real-time dan percepatan proses lelang, Kota Bandung berhasil meningkatkan realisasi belanja dari 78 persen menjadi 92 persen dalam waktu 3 bulan.
Infografis:
Jika dilihat dari data realisasi, terdapat 4 SKPD yang perlu perhatian khusus: DLH (79,60%), Dinkes (68,63%), Dishub (68,17%), dan DiskopUMKMPerindag (59,24%). Fokus percepatan pada SKPD-SKPD ini dapat menjadi kunci untuk mengejar target belanja.
Pemerintah Kota Tasikmalaya perlu mengambil langkah strategis dan taktis untuk mengejar target belanja. Dengan waktu yang tersisa, percepatan proses lelang, pengawasan ketat, dan koordinasi yang intens antar SKPD menjadi kunci. Keberhasilan dalam mengejar target belanja bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang komitmen terhadap pelayanan publik yang optimal. Mari bersama-sama wujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan berkinerja tinggi.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.