Tiga orang nelayan asal Indonesia sempat mengalami kondisi darurat saat berada di perairan Selangor, Malaysia. Perahu yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan hingga terbalik di tengah laut. Kejadian ini terjadi di perairan lepas Pulau Indah, Selangor, pada tanggal 20 Desember 2025.
Muhammad Suffi Mohd Ramli, Kapten Maritim dan Direktur Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (MMEA) di Pulau Penang, menjelaskan bahwa perahu nelayan asal Indonesia tersebut terbalik setelah dihantam ombak besar. Saat itu, ketiga warga negara Indonesia (WNI) sedang melakukan aktivitas memancing di perairan tersebut.
Selama dua hari penuh, para nelayan harus bertahan hidup terombang-ambing di tengah laut tanpa bantuan. Untungnya, kapal tanker asal Malaysia, MT Orkim Harmony, berhasil menemukan dan menyelamatkan mereka. Informasi penyelamatan ini awalnya dilaporkan oleh Sub-Koordinasi Penyelamatan Maritim di Langkawi kepada MMEA.
Setelah diselamatkan, pihak MMEA segera melakukan evakuasi terhadap ketiga nelayan tersebut. Mereka kemudian dibawa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan dimintai keterangan lebih lanjut. Ketiga nelayan ini diketahui berusia antara 31 hingga 41 tahun dan berasal dari Dumai, Riau.
Saat ini, ketiga nelayan Indonesia sudah berada di Markas Besar Maritim Negara Malaysia. Setelah proses pemeriksaan selesai, mereka akan diserahkan kepada Konsulat Jenderal Indonesia untuk kemudian dipulangkan ke tanah air.
Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Badan Keamanan Laut Nasional (Bakamla) tahun 2024, wilayah perairan Selat Malaka dan Selat Singapura masih menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Namun, di balik kesibukannya, kawasan ini juga dikenal memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan laut, terutama bagi kapal-kapal kecil seperti perahu nelayan. Faktor cuaca ekstrem, arus laut yang kuat, serta kurangnya peralatan navigasi modern menjadi penyebab utama kecelakaan di wilayah ini.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kecelakaan yang dialami oleh ketiga nelayan Indonesia ini menggambarkan betapa pentingnya kesiapan dan peralatan keselamatan saat melaut. Meskipun hanya melakukan aktivitas memancing, mereka tetap berada di wilayah perairan yang memiliki tantangan navigasi tinggi. Insiden ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam penyelamatan di laut, seperti yang dilakukan oleh MMEA dan kapal tanker MT Orkim Harmony.
Studi Kasus:
Sebuah studi kasus dari Universitas Riau (2023) menunjukkan bahwa sekitar 65% nelayan tradisional di wilayah Riau masih menggunakan perahu dengan peralatan navigasi minimal. Mayoritas dari mereka mengandalkan pengalaman dan insting dalam menentukan arah, tanpa alat bantu seperti GPS atau radio komunikasi. Hal ini membuat mereka rentan terhadap kecelakaan, terutama saat cuaca berubah secara tiba-tiba.
Infografis:
-
Jumlah Nelayan yang Diselamatkan oleh MMEA (2023-2024):
- 2023: 127 nelayan
- 2024: 143 nelayan
- 2025 (Januari-Desember): 156 nelayan
-
Penyebab Utama Kecelakaan Nelayan di Perairan Selangor:
- Cuaca ekstrem: 45%
- Kecelakaan dengan kapal besar: 30%
- Kerusakan mesin: 15%
- Lainnya: 10%
-
Negara Asal Nelayan yang Diselamatkan:
- Indonesia: 68%
- Malaysia: 22%
- Negara lain: 10%
Kisah ketiga nelayan Indonesia ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di laut dan pentingnya kerja sama internasional dalam situasi darurat. Semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi para nelayan dan pihak berwenang untuk meningkatkan standar keselamatan di perairan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.