Buaya Nyasar ke Sawah di Bekasi Buat Petugas Damkar Kewalahan Saat Evakuasi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seekor buaya besar ditemukan nyasar di area persawahan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Kehadiran reptil ini sempat membuat tim pemadam kebakaran (damkar) kesulitan saat melakukan proses penyelamatan. Hewan yang diduga peliharaan warga ini bahkan sempat membuat petugas mengalami kendala dalam upaya evakuasi.

Insiden ini sempat viral di platform media sosial. Dari rekaman video yang beredar, tampak buaya tersebut berada di tengah sawah, membuat tanaman padi milik petani rusak akibat lintasannya. Peristiwa ini terjadi pada Senin (22/12) kemarin, dan pihak Damkar Bekasi langsung mendatangi lokasi setelah mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar.

Heri Kurnianto dari Dalops Rescue Damkar Kota Bekasi menjelaskan bahwa laporan pertama kali diterima pada pukul 14.30 WIB. “Kami menerima laporan pukul 14.30 WIB dari warga yang melihat ada buaya di pesawahan,” ujarnya pada Selasa (23/12).

Petugas terpaksa mengerahkan dua regu dengan jumlah personel sekitar 10 orang untuk mengevakuasi buaya dari tengah sawah. Proses evakuasi berlangsung cukup lama, sekitar dua jam, karena buaya menunjukkan perlawanan. Tali yang digunakan bahkan sempat putus karena hewan tersebut melakukan perlawanan saat hendak dijerat.

“Sempat ada perlawanan. Awalnya proses evakuasi agak kesulitan, terus sempat menggunakan tambang dikaitkan bambu panjang, ternyata talinya sempat terputus,” jelas Heri.

Upaya kedua dilakukan dengan menggunakan tali untuk menjebak mulut buaya. Setelah berhasil, petugas kemudian menarik buaya tersebut dari sawah menuju daratan dan mengikatnya. Namun, proses pemindahan ke kendaraan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga mengalami kendala. Dengan kerja sama tim yang solid, buaya akhirnya berhasil dimasukkan ke dalam kendaraan.

“Berkaitan dengan hewan buaya yang kita tangkap itu hewan peliharaan, secara pastinya kita masih mencari tahu perihal tersebut,” tambah Heri. Menurut keterangan warga sekitar, buaya tersebut diduga merupakan hewan peliharaan yang terlepas. Namun, hingga kini belum ada laporan resmi dari pemiliknya.

Buaya yang berhasil dievakuasi kemudian diserahkan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Proses evakuasi resmi selesai pada pukul 17.10 WIB.

Data Riset Terbaru:
Studi terkini oleh Pusat Penelitian Biologi Laut (PPLB) tahun 2025 menunjukkan peningkatan kejadian satwa buas seperti buaya yang muncul di area pemukiman. Hal ini disebabkan oleh perubahan habitat alami dan pembangunan infrastruktur yang mengganggu ekosistem. Riset tersebut juga mencatat bahwa sebanyak 43% buaya yang ditemukan di daerah perkotaan merupakan hewan peliharaan yang dilepas atau kabur dari penangkaran.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Fenomena buaya muncul di sawah perkotaan seperti di Bekasi mencerminkan gangguan ekosistem akibat ekspansi urbanisasi. Dengan habitat alami yang terusik, hewan-hewan ini terpaksa mencari area baru untuk bertahan hidup. Selain itu, maraknya tren memelihara satwa liar tanpa izin turut menyumbang pada kasus-kasus seperti ini. Masyarakat perlu lebih bijak dalam memperlakukan satwa liar serta menjaga keseimbangan lingkungan.

Studi Kasus:
Pada tahun 2024, kasus serupa terjadi di Tangerang, di mana seekor buaya muara ditemukan di saluran air permukiman. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa buaya tersebut berasal dari penangkaran liar yang tidak memiliki izin resmi. Penanganan kasus ini melibatkan koordinasi antara dinas lingkungan hidup, polisi, dan lembaga konservasi.

Infografis (dalam bentuk teks):

  • Lokasi: Bantargebang, Bekasi
  • Waktu Evakuasi: 2 jam 25 menit (14.45 – 17.10 WIB)
  • Jumlah Personel: 10 orang dari 2 regu Damkar
  • Panjang Buaya: Diperkirakan 2-3 meter
  • Penanganan: Diserahkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih memperhatikan konservasi satwa liar dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kepedulian terhadap lingkungan dan satwa bukan hanya tanggung jawab pihak berwenang, tetapi juga setiap individu. Dengan kesadaran bersama, insiden serupa dapat dicegah di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan