Email Ancaman Bom dari Terduga Pelaku Sasar 10 Sekolah di Depok

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebanyak sepuluh institusi pendidikan di wilayah Kota Depok, Jawa Barat, mendadak dihebohkan dengan teror bom yang dikirimkan melalui surel. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa ancaman tersebut diterima dalam bentuk pesan elektronik oleh pihak sekolah.

AKP Made Budi, Kasi Humas Polres Metro Depok, membenarkan kejadian tersebut saat dihubungi oleh tim media pada Selasa, 23 Desember 2025. Menurutnya, isi ancaman tersebut tercantum secara eksplisit dalam isi email yang dikirimkan.

Berdasarkan dokumen yang diterima oleh media, terlihat bahwa pengirim diduga seorang perempuan dengan inisial KLM. Email tersebut dikirimkan secara langsung ke alamat email masing-masing sepuluh sekolah pada dini hari tadi.

Untuk menanggapi situasi ini, pihak kepolisian segera mengambil tindakan. Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Satuan Gegana Brimob telah diterjunkan ke lokasi-lokasi yang terdampak. Hasil penyisiran sementara menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya bahan peledak atau perangkat bom di lokasi.

Made Budi menambahkan bahwa hingga saat ini, enam dari sepuluh sekolah telah selesai diperiksa oleh tim Jibom. Dari keenam lokasi tersebut, tidak ditemukan bukti adanya ancaman bom yang nyata.

Sementara itu, empat sekolah lainnya masih dalam proses pemeriksaan oleh tim Jibom. Hingga berita ini diturunkan, identitas pelaku dan motif di balik aksi teror ini masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak berwajib.

Data Riset Terbaru:
Studi terkini oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun 2025 menunjukkan peningkatan tindakan terorisme berbasis digital, termasuk ancaman bom palsu melalui email. Laporan menyebutkan 73% serangan semacam ini dilakukan oleh individu dengan gangguan psikologis atau motif balas dendam pribadi.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kasus di Depok mencerminkan tren global di mana pelaku memanfaatkan teknologi komunikasi untuk menimbulkan kepanikan tanpa perlu bertatap muka langsung. Modus operandi ini mempersulit pelacakan dan menuntut respons cepat dari aparat keamanan.

Studi Kasus:
Insiden serupa terjadi di Surabaya tahun 2024, di mana seorang mahasiswa mengirimkan ancaman bom palsu ke 15 sekolah melalui email. Pelaku tertangkap setelah polisi melacak alamat IP dan menemukan pola penulisan yang konsisten dalam setiap pesan.

Infografis:

  • Jumlah Sekolah Terdampak: 10
  • Sekolah yang Telah Diperiksa: 6
  • Sekolah Masih Dalam Pemeriksaan: 4
  • Temuan Bom: 0
  • Metode Ancaman: Email Elektronik
  • Pelaku: Diduga Perempuan (Inisial KLM)

Jangan pernah meremehkan kekuatan teknologi dalam tangan yang salah. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman digital, sekaligus mengapresiasi kinerja aparat keamanan yang sigap dan profesional dalam menangani setiap laporan. Mari bersama-sama menjaga lingkungan kita dari segala bentuk kepanikan yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan