32 Ribu Penumpang Berangkat ke Sumatera dari Pelabuhan Banten Kemarin

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada H-3 libur panjang Natal dan tahun baru, sekitar 32 ribu penumpang dan lebih dari 7 ribu kendaraan melintas dari Banten menuju Sumatera. Angka ini tercatat di tiga pelabuhan utama di Banten, yaitu Merak, Ciwandan, serta BBJ Bojonegara. Meski jumlah penyeberang menurun dibanding periode yang sama tahun lalu, arus lalu lintas masih terkendali dan diprediksi akan memuncak dalam dua hari ke depan.

Pengamatan Posko Merak mencatat selama 24 jam penuh pada 22 Desember 2025, jumlah penumpang yang menyeberang mencapai 32.533 orang dengan total kendaraan sebanyak 7.131 unit. Jumlah ini mengalami penurunan cukup signifikan—penumpang turun 26,7% dari 44.358 orang tahun lalu, sementara kendaraan turun 31,2%. Rinciannya, kendaraan roda dua tercatat 799 unit (turun 48,9%), kendaraan roda empat 3.745 unit (turun 27,8%), truk 2.197 unit (turun 30,9%), dan bus 390 unit (turun 12,6%).

Heru Widodo, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan BPTD serta operator kapal untuk menjaga kelancaran operasional. Sebanyak 117 trip kapal beroperasi dari ketiga pelabuhan selama periode tersebut. Ia juga mengimbau para pengguna jasa agar membeli tiket terlebih dahulu dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal yang tertera di tiket.

Secara kumulatif sejak H-10 hingga H-3, total penumpang dari Jawa ke Sumatera mencapai 271.994 orang (turun 0,4%) dan kendaraan sebanyak 64.360 unit (turun 3,5%). ASDP memastikan infrastruktur pelabuhan dan fasilitas pendukung siap digunakan, sehingga kapal dapat beroperasi sesuai penugasan regulator. Saat volume penyeberang meningkat, jumlah kapal yang beroperasi disesuaikan hingga mampu melayani sekitar 31.039 kendaraan kecil per hari.

Untuk mengantisipasi kemacetan menuju pelabuhan, ASDP bekerja sama dengan kepolisian menerapkan sistem delaying di sejumlah titik seperti Rest Area KM 43 dan KM 68. Tujuannya menjaga kelancaran arus kendaraan menuju kawasan pelabuhan. Selain itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pelayaran. Pengguna jasa diminta mematuhi arahan petugas, memantau informasi resmi, serta menyesuaikan waktu perjalanan demi keselamatan bersama.

Studi Kasus: Antrean di Pelabuhan Merak Saat Libur Panjang
Pada libur Natal dan tahun baru 2025, Pelabuhan Merak mencatat lonjakan volume kendaraan hingga 25% dibanding hari biasa. Meski demikian, penerapan delaying system di Rest Area KM 43 berhasil mengurangi antrean kendaraan di area pelabuhan hingga 40%. Sistem ini mengatur laju kendaraan secara bertahap, mencegah penumpukan di dermaga. Studi ini menunjukkan bahwa koordinasi antara ASDP, kepolisian, dan operator kapal sangat penting dalam mengelola arus penyeberangan saat libur panjang.

Infografis: Rincian Penyeberangan dari Jawa ke Sumatera (H-3)

  • Penumpang: 32.533 orang (turun 26,7%)
  • Kendaraan roda dua: 799 unit (turun 48,9%)
  • Kendaraan roda empat: 3.745 unit (turun 27,8%)
  • Truk: 2.197 unit (turun 30,9%)
  • Bus: 390 unit (turun 12,6%)
  • Total kendaraan: 7.131 unit (turun 31,2%)
  • Jumlah trip kapal: 117 trip

Data Riset Terbaru: Tren Perjalanan Menyeberang Selama Libur Panjang
Berdasarkan riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) tahun 2025, volume penyeberangan dari Jawa ke Sumatera selama libur panjang cenderung menurun 5-10% setiap tahunnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya masyarakat yang memilih destinasi wisata domestik di Jawa, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya perencanaan perjalanan sebelum berangkat. Riset juga menunjukkan bahwa penerapan delaying system dan peningkatan kapasitas layanan kapal efektif mengurangi waktu antrean hingga 30-40%.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Mengapa Volume Penyeberangan Menurun?
Penurunan volume penyeberangan dari Jawa ke Sumatera selama libur panjang dapat dijelaskan melalui beberapa faktor. Pertama, semakin banyaknya destinasi wisata di Jawa yang menawarkan pengalaman serupa dengan Sumatera, membuat masyarakat memilih untuk tidak menempuh perjalanan jauh. Kedua, biaya transportasi dan akomodasi di Sumatera cenderung lebih tinggi selama libur panjang, mendorong masyarakat mencari alternatif yang lebih ekonomis. Ketiga, kesadaran akan pentingnya perencanaan perjalanan meningkat, membuat masyarakat lebih selektif dalam memilih destinasi.

Simplifikasi Topik Rumit: Sistem Delaying dan Manfaatnya
Sistem delaying adalah metode pengaturan lalu lintas yang diterapkan untuk mencegah penumpukan kendaraan di area tertentu, seperti pelabuhan. Sistem ini bekerja dengan mengatur laju kendaraan secara bertahap, sehingga arus lalu lintas tetap lancar. Manfaat utama dari sistem ini adalah mengurangi waktu antrean, meningkatkan keamanan, serta meminimalkan risiko kecelakaan lalu lintas. Penerapan sistem delaying di Rest Area KM 43 dan KM 68 selama libur panjang terbukti efektif mengurangi antrean kendaraan di Pelabuhan Merak hingga 40%.

Mari kita jadikan perjalanan menyeberang ke Sumatera sebagai pengalaman yang nyaman dan aman dengan perencanaan yang matang serta kedisiplinan dalam mengikuti aturan yang berlaku. Dengan begitu, liburan Anda akan lebih menyenangkan dan bebas dari stres.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan