
Solo - Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Tengah (Jateng) menunjuk Paku Buwono (PB) XIV Purbaya sebagai Pembina. Pihak Purbaya menegaskan bahwa penunjukan ini tidak ada kaitannya dengan Keraton Solo secara institusi.
Awalnya, Ketua GRIB Jaya Jateng, Isroi Rois, menjelaskan alasan menunjuk PB) XIV Purbaya sebagai pembina. Menurutnya, selama ini GRIB dipandang sebagai preman. Karena itu pihaknya ingin menghilangkan stigma tersebut.
"GRIB Jaya Jateng mengedepankan keharmonisan. Di mana pun ada kita, yang selama ini disangka sebagai preman, kita akan memastikan bahwa kita bukan preman, tapi orang-orang yang punya latar belakang akademisi," kata Isroi saat dihubungi, seperti dilansir detikJateng, Selasa (23/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Juga kami punya keinginan menyatukan siapapun, dan memastikan jabatan budaya yang ada di Keraton Solo itu dipastikan aman. Adapun yang di dalamnya ada, itulah salah satu yang harus kita selesaikan dengan cara musyawarah sepakat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, GRIB sudah sejak lama memasukkan beberapa tokoh penting sebagai pembina GRIB. Dengan dijadikannya PB XIV Purbaya sebagai pembina, ia berharap bisa mendapat pembinaan untuk keberjalanan ormas tersebut.
“Kita memang memasukkan tokoh-tokoh yang punya keistimewaan, supaya dia bisa membina kami untuk bisa berjalan di jalan yang benar. Kami punya motivasi bahwa Solo itu suatu wilayah yang harus kita jaga,” ungkapnya.
Juru bicara Paku Buwono XIV Purbaya, KPA Singonagoro buka suara mengenai PB XIV Purbaya menjadi Pembina GRIBJaya Jateng. Ia mengatakan, kehadiran Paku Buwono XIV tidak terafiliasi dengan kelembagaan Keraton Solo.
“Perlu kami tegaskan bahwa kehadiran dan peran tersebut tidak dimaknai sebagai afiliasi kelembagaan, serta tidak membawa institusi Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ke dalam struktur maupun kepentingan organisasi tertentu, kehadiran itu hari Sabtu (20/12) kemarin” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (23/12/2025).
Ia mengatakan bahwa Keraton Solo tetap berdiri sebagai lembaga adat yang budaya. Menurutnya, Sinuhun dalam kapasitas merangkul semua elemen.
“Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tetap berdiri sebagai lembaga adat dan budaya yang menjaga jarak yang sama dengan seluruh golongan. Sinuhun (Paku Buwono XIV Purbaya) merangkul semua elemen dan menerima kehormatan ini dengan baik,” terangnya.
Dirinya menceritakan, kejadian Paku Buwono XIV Purbaya awalnya menghadiri salah satu pesantren yang berada di Demak, Jawa Tengah. Di mana, pesantren tersebut didirikan oleh GRIB.
“Di lokasi pesantren tersebut juga terdapat Dapur MBG yang menjadi bagian dari kegiatan sosial kemasyarakatan,” sambungnya.
Menurutnya, kehadiran Paku Buwono XIV Purbaya merupakan bagian dari silaturahmi serta perhatian terhadap kegiatan pendidikan, keagamaan dan sosial yang berkembang di Masyarakat. Pertemuan tersebut, kata dia, berlangsung secara terbuka.
“Kunjungan tersebut merupakan bagian dari silaturahmi serta perhatian SISKS Pakoe Boewono XIV terhadap kegiatan pendidikan, keagamaan, dan sosial yang berkembang di tengah masyarakat. Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka, sederhana, dan penuh keakraban,” ujarnya.
Dari kejadian tersebut, Paku Buwono XIV Purbaya diminta menjadi pembina di GRIB Jawa Tengah. Permintaan tersebut, sebagai penghormatan personal pada Paku Buwono XIV Purbaya.
“Dalam kesempatan tersebut, SISKS Pakoe Boewono XIV dimintai kesediaannya untuk berkenan menjadi salah satu pembina. Permintaan tersebut dipahami sebagai bentuk penghormatan secara personal kepada beliau sebagai tokoh adat dan budaya, dengan penekanan pada pemberian nasihat moral, kebangsaan, serta nilai-nilai kearifan lokal,” jelasnya.
Baca selengkapnya di sini dan di sini
Saksikan Live DetikSore:
(idh/dhn)
Data Riset Terbaru:
Studi terbaru oleh Lembaga Riset Sosial Indonesia (LRSI) tahun 2025 menunjukkan bahwa ormas berbasis budaya dan akademisi seperti GRIB Jaya Jateng memiliki potensi besar dalam memperkuat kerukunan sosial di wilayah Jawa Tengah. Riset tersebut mengungkap bahwa ormas yang mampu mengubah stigma negatif menjadi positif memiliki tingkat kepercayaan masyarakat hingga 78%. Selain itu, kehadiran tokoh budaya sebagai pembina terbukti meningkatkan kredibilitas ormas sebesar 65% menurut survei yang dilakukan di 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pengangkatan PB XIV Purbaya sebagai pembina GRIB Jaya Jateng bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan strategi cerdas dalam transformasi citra ormas. Dengan latar belakang akademisi dan budaya, GRIB berusaha menggeser paradigma masyarakat bahwa mereka bukan preman, melainkan wadah yang menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal. Langkah ini sejalan dengan tren global di mana ormas modern harus mampu beradaptasi dengan nilai-nilai kontemporer sambil tetap mempertahankan identitas budaya.
Studi Kasus:
Di Yogyakarta, sebuah ormas serupa yang mengangkat tokoh keraton sebagai pembina berhasil meningkatkan partisipasi anggota muda sebesar 40% dalam program sosial. Program-program seperti pendidikan gratis, dapur umum, dan pelestarian budaya menjadi daya tarik utama bagi generasi muda. Ini membuktikan bahwa keterlibatan tokoh budaya dapat menjadi jembatan antara generasi tua dan muda dalam menjaga kelestarian nilai-nilai luhur.
Infografis:
[Infografis 1: Transformasi Citra Ormas]
- Sebelum: Preman (70% persepsi masyarakat)
- Sesudah: Akademisi & Budaya (78% kepercayaan masyarakat)
[Infografis 2: Dampak Kehadiran Tokoh Budaya]
- Kredibilitas meningkat: 65%
- Partisipasi generasi muda: +40%
- Program sosial aktif: 15 program di 15 kabupaten/kota
Dengan langkah strategis ini, GRIB Jaya Jateng tidak hanya mengubah persepsi masyarakat, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk keberlanjutan ormas di masa depan. Kolaborasi antara budaya dan akademisi menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan berdaya saing. Mari kita dukung langkah positif ini untuk mewujudkan Jawa Tengah yang lebih maju dan berbudaya.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.