Musim Libur Sekolah Tiba, Penjualan Tiket Wisata Pantai Pangandaran Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kebangkitan pariwisata di Kabupaten Pangandaran mulai terasa signifikan seiring dimulainya masa libur sekolah. Fenomena ini langsung berimbas pada lonjakan pendapatan retribusi dari sektor wisata, menandai awal periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang mulai memasuki wilayah tersebut. Sarlan, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pangandaran, memperkirakan arus kunjungan wisatawan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada momen pergantian tahun. Ia menambahkan bahwa libur tahun baru akan diperpanjang oleh sebagian anak-anak yang masih memiliki waktu libur sekolah, sehingga periode kunjungan menjadi lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dampak nyata dari libur panjang ini mulai terlihat pada peningkatan pendapatan dari tiket masuk objek wisata. Biasanya, pada hari Jumat, pendapatan tiket masuk hanya berkisar di angka Rp70 juta. Namun, pada Jumat pekan lalu, angka tersebut melonjak drastis hingga mencapai Rp153 juta. Lonjakan yang lebih besar juga terjadi pada hari Sabtu (20/12/2025). Jika sebelumnya pendapatan harian berada di kisaran Rp200 juta hingga Rp300 juta, kali ini angkanya meningkat hingga Rp495 juta. Sarlan menyatakan bahwa dua hari tersebut telah menunjukkan peningkatan kunjungan wisata yang sangat signifikan.

Ia berharap tren peningkatan kunjungan wisata ini dapat terus berlangsung hingga akhir tahun 2025. Dengan kondisi tersebut, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata diharapkan dapat tercapai. Saat ini, retribusi dari pariwisata baru mencapai Rp43 miliar lebih, dengan target akhir tahun sebesar Rp50 miliar. Data sementara menunjukkan bahwa pada Senin, jumlah kunjungan wisata ke objek wisata Pangandaran hingga pukul 12.00 WIB mencapai 4.237 wisatawan. Dari jumlah tersebut, kawasan Pantai Pangandaran masih menjadi destinasi utama dengan total kunjungan sebanyak 2.784 wisatawan.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan laporan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) periode Desember 2025, Kabupaten Pangandaran menempati peringkat ke-3 destinasi wisata pantai paling diminati di Jawa Barat selama libur Nataru. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pariwisata Nasional (APN) menunjukkan bahwa kepuasan wisatawan terhadap fasilitas di kawasan Pantai Pangandaran meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor utama peningkatan ini adalah perbaikan infrastruktur jalan dan peningkatan kualitas layanan kebersihan di area wisata. Selain itu, data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran mencatat peningkatan volume kendaraan yang masuk ke wilayah tersebut sebesar 28% selama periode libur sekolah.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Peningkatan pendapatan retribusi di Pangandaran bukan hanya dipicu oleh libur sekolah, tetapi juga oleh strategi pengelolaan destinasi yang lebih baik. Pemerintah daerah telah melakukan revitalisasi area parkir, penambahan fasilitas MCK, serta peningkatan keamanan di sekitar objek wisata. Hal ini membuat wisatawan merasa lebih nyaman dan cenderung menghabiskan waktu lebih lama di lokasi. Selain itu, promosi digital melalui media sosial oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran juga turut berperan dalam menarik minat wisatawan, terutama dari generasi milenial dan Gen Z yang aktif di platform seperti Instagram dan TikTok.

Studi Kasus:
Pada tahun 2024, Pantai Pangandaran sempat mengalami penurunan kunjungan akibat masalah kebersihan dan kemacetan lalu lintas. Namun, setelah dilakukan penataan ulang oleh pemerintah daerah, termasuk penerapan sistem parkir bertingkat dan peningkatan layanan kebersihan, kunjungan kembali meningkat. Studi kasus ini menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur dan pelayanan publik memberikan dampak langsung terhadap minat wisatawan.

Infografis (Deskripsi):
Grafik batang menunjukkan peningkatan pendapatan tiket masuk objek wisata di Pangandaran selama periode libur sekolah. Pada hari biasa, pendapatan berkisar Rp70 juta (Jumat), Rp200-Rp300 juta (Sabtu). Selama libur, pendapatan melonjak menjadi Rp153 juta (Jumat) dan Rp495 juta (Sabtu). Diagram lingkaran menggambarkan distribusi kunjungan wisatawan: 66% ke Pantai Pangandaran, 20% ke objek wisata alam lainnya, dan 14% ke wisata budaya.

Dengan tren peningkatan yang konsisten dan upaya peningkatan kualitas layanan, Kabupaten Pangandaran berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Barat. Mari dukung terus pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, agar keindahan alam dan budaya Pangandaran dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Jangan lewatkan momen liburan akhir tahun ini, karena Pangandaran menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan