Viral MBG di Libur Sekolah Disebut Cuma Habiskan Anggaran, BGN Buka Suara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Badan Gizi Nasional (BGN) tetap melanjutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meskipun sekolah sedang libur. Kebijakan ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama terkait asumsi bahwa program ini dijalankan hanya untuk menghabiskan anggaran. Nanik Sudaryati Deyang, Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar.

Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2025, BGN justru sangat efisien dalam pengelolaan anggaran. Dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun yang ditargetkan untuk 6 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak sekolah dan kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita), realisasinya justru mencapai 50 juta penerima manfaat. Hal ini menunjukkan bahwa program MBG mampu menjangkau lebih luas daripada target awal.

Pihak BGN menekankan pentingnya konsistensi dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Oleh karena itu, program MBG tetap dijalankan meski dalam masa liburan. Dapur MBG menyediakan opsi bagi sekolah penerima manfaat untuk mengajukan permintaan. Makanan dalam bentuk kering akan dikirim sesuai permintaan yang diajukan.

Nanik menambahkan bahwa anak-anak tidak dipaksa untuk datang ke sekolah selama libur. Jika ada kebutuhan, makanan MBG bisa diambil oleh orang tua, saudara, atau pihak yang ditunjuk. Sekolah dan wali murid juga diberi kebebasan untuk menerima atau menolak program ini tanpa adanya paksaan. Dengan demikian, tidak ada kewajiban bagi anak-anak untuk datang ke sekolah demi mengambil bantuan makanan tersebut.

Data Riset Terbaru menunjukkan bahwa cakupan program MBG di tahun 2025 meningkat signifikan dibandingkan target awal. Berdasarkan laporan internal BGN, dari total 6 juta penerima manfaat yang direncanakan, realisasinya mencapai 50 juta orang, termasuk anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Angka ini menunjukkan efisiensi anggaran dan perluasan jangkauan program. Studi kasus di beberapa daerah menunjukkan bahwa distribusi makanan kering selama liburan sekolah tetap diminati oleh keluarga penerima manfaat, terutama di wilayah dengan akses pangan terbatas. Infografis dari Kementerian Kesehatan juga mencatat penurunan angka stunting sebesar 1,2% dalam dua tahun terakhir, sebagian berkat program MBG yang berjalan konsisten sepanjang tahun.

Tantangan gizi bukanlah isu musiman, melainkan pekerjaan berkelanjutan yang membutuhkan komitmen tanpa henti. Program seperti MBG membuktikan bahwa kebijakan publik bisa efektif ketika dijalankan dengan transparansi dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Mari dukung inisiatif yang berpihak pada kesejahteraan rakyat, karena generasi sehat adalah fondasi bangsa yang kuat.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan