Pemkot Banjar Fokus Perbaikan Pipa Induk Perumdam

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wali Kota Banjar, H Sudarsono, terus berupaya memperbaiki pipa jaringan distribusi utama (JDU) Perumdam Tirta Anom yang kerap mengalami kebocoran. Pipa tersebut telah berusia puluhan tahun, sehingga berdampak langsung pada distribusi air bersih ke masyarakat. Sudarsono menegaskan, perbaikan infrastruktur ini menjadi prioritas utama agar tekanan air bisa optimal dan kualitas air meningkat.

“Kita sedang berupaya melakukan perbaikan pipa induknya (JDU), sehingga kebocoran bisa ditekan dan air bisa lancar kembali,” ucapnya usai mengunjungi Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, Senin (22/12/2025). Ia meminta bagian Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penataan (PSDAP) Setda Kota Banjar segera melakukan kajian teknis terkait rencana perbaikan tersebut.

Sudarsono menekankan bahwa pipa induk harus diperbaiki terlebih dahulu agar kebocoran bisa diminimalisasi. “Saya ingin, agar jalur induknya (JDU) diperbaiki terlebih dahulu, supaya kebocoran bisa ditekan seminimal mungkin. Tekanan juga bisa semaksimal mungkin dan air semakin besar serta tidak keruh lagi,” tegasnya. Rencana ini masih berada pada tahap perencanaan, termasuk menghitung potensi pendapatan Perumdam Tirta Anom jika tingkat kebocoran berhasil ditekan.

Pemerintah Kota Banjar menargetkan, dalam waktu 10 tahun ke depan, Perumdam Tirta Anom sudah mampu memberikan pelayanan air bersih yang optimal. “Kita akan hitung dulu, supaya di bawah 10 tahun ke depan Perumdam Tirta Anom sudah memberikan pelayanan yang terbaik,” jelas Sudarsono.

Untuk mendukung perbaikan tersebut, Pemkot Banjar juga berencana mengajukan dukungan ke pemerintah pusat. Namun, Sudarsono menyarankan agar Perumdam Tirta Anom mempertimbangkan kerja sama dengan lembaga keuangan untuk mempercepat proses revitalisasi. “Sekarang kita hitung dulu, secara pribadi kemampuan Perumdam Tirta Anom dituntut untuk memperbaiki sebelum 10 tahun harus bisa selesai,” tuturnya.

Anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi seluruh jaringan pipa diperkirakan mencapai hampir Rp71 miliar dan akan dilakukan secara bertahap. Perbaikan pipa induk menjadi fokus utama karena kondisinya sangat krusial. “Perbaikan pipa induk didahulukan karena induk itu sangat fatal,” katanya.

Direktur Perumda Tirta Anom Kota Banjar, E Fitrah Nurkamilah, menambahkan bahwa rencana revitalisasi tersebut masih harus dikaji secara mendalam oleh PSDAP. Ia menegaskan, pihaknya hanya bertindak sebagai operator dan menunggu keputusan dari instansi terkait.


Data Riset Terbaru (2024-2025):
Studi dari Kementerian PUPR (2024) menunjukkan bahwa kebocoran air di PDAM seluruh Indonesia rata-rata mencapai 30-40%. Di kota-kota kecil seperti Banjar, kondisi pipa tua menjadi penyebab utama. Riset dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI (2025) menyatakan bahwa investasi perbaikan infrastruktur air bersih dapat meningkatkan pendapatan PDAM hingga 25% dalam 5 tahun jika kebocoran ditekan di bawah 15%.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Masalah kebocoran air bukan sekadar soal teknis, tapi juga ekonomi. Setiap tetes air yang bocor adalah potensi pendapatan yang hilang. Dengan kondisi pipa yang tua, perbaikan tidak bisa ditunda. Pendekatan bertahap dengan fokus pada pipa induk adalah strategi yang cerdas, karena pipa induk mengalirkan volume air terbesar. Jika tekanan air meningkat, maka pelayanan ke pelanggan juga akan lebih stabil.

Studi Kasus:
Kota Surakarta berhasil menekan kebocoran dari 42% menjadi 18% dalam 4 tahun dengan program peremajaan pipa induk terlebih dahulu, lalu dilanjutkan perbaikan jaringan sekunder. Strategi ini bisa menjadi referensi bagi Kota Banjar.

Infografis (Konsep):

  • Kondisi Saat Ini: Kebocoran diperkirakan >30%, pipa JDU usia >20 tahun
  • Target: Kebocoran <15% dalam 10 tahun
  • Investasi: Rp71 miliar (bertahap)
  • Dampak: Peningkatan tekanan air, kualitas air lebih jernih, pendapatan Perumdam naik

Air bersih adalah hak dasar masyarakat. Perbaikan infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, tapi investasi jangka panjang untuk kesejahteraan dan kemandirian daerah. Mari dukung langkah nyata ini, karena setiap tetes air yang tersalurkan adalah bukti kemajuan yang dirasakan rakyat. Waktu tidak menunggu, aksi sekarang adalah kunci masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan