Ibu dan Anak Korban Kecelakaan Bus Cahaya Trans Dimakamkan Berdampingan di Sleman

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ibu dan Anak Korban Kecelakaan Bus Cahaya Trans Dimakamkan Bersama

Semarang – Kecelakaan maut yang terjadi di Exit Tol Krapyak, Semarang, merenggut nyawa dua orang dari Cangkringan, Sleman. Mereka adalah Endah (48) dan Mutiara Citra Dwi Purwita (19), seorang ibu dan anak yang dimakamkan dalam satu liang di pemakaman umum setempat.

Pemakaman dalam Satu Liang

Jenazah tiba di rumah duka pada pukul 17.17 WIB, disambut ratusan pelayat yang memadati area sekitar. Dari rumah duka, jenazah dibawa langsung ke lokasi pemakaman yang berjarak sekitar 200 meter. Liang makam yang disediakan hanya satu, namun dibagi menjadi dua bagian untuk menampung jenazah ibu dan anak tersebut.

Binuko Wawan, tetangga korban, mengatakan bahwa liang makam tersebut telah disiapkan sebelumnya di pemakaman umum Kebur Lor, tak jauh dari kediaman korban. “Dimakamkan di pemakaman umum. Jadiin satu, satu lubang, satu liang,” ujarnya.

Keluarga Terpukul

Binuko mengaku kaget saat mendengar kabar duka tersebut. Ia mengetahui kejadian itu dari telepon suami Endah, Purwoko, yang merupakan ayah dari Mutiara. Purwoko sendiri selamat dari kecelakaan tersebut dan kini dirawat di rumah sakit di Semarang.

“Ya kaget juga, ini tahunya justru dari Pak Purwoko, dia yang telepon ngabari,” kata Binuko.

Detail Kecelakaan

Bus PO Cahaya Trans yang mengalami kecelakaan tersebut mengangkut penumpang dari Yogyakarta menuju Semarang. Kecelakaan terjadi saat bus menabrak pembatas jalan di Exit Tol Krapyak, Semarang, pada Minggu (21/12/2025) malam. Selain Endah dan Mutiara, sejumlah penumpang lainnya juga mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Data Riset Terbaru: Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, kecelakaan lalu lintas di jalan tol meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor utama penyebab kecelakaan adalah kelelahan pengemudi, kecepatan berlebihan, dan kondisi jalan yang tidak memadai. Studi terbaru dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan bahwa kecelakaan di jalan tol sering terjadi pada malam hari dan dini hari, ketika pengemudi mengalami penurunan konsentrasi.

Studi Kasus: Kecelakaan di Tol Krapyak

Kecelakaan di Tol Krapyak ini menjadi sorotan publik karena melibatkan bus antar kota yang mengangkut banyak penumpang. Investigasi awal menyebutkan bahwa bus mengalami rem blong saat memasuki exit tol, menyebabkan bus kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan. Kondisi jalan yang basah akibat hujan ringan juga diduga menjadi faktor tambahan yang memperparah kecelakaan.

Infografis: Statistik Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

  • Jumlah kecelakaan lalu lintas: 120.000 kasus/tahun
  • Kecelakaan di jalan tol: 15% dari total kasus
  • Penyebab utama kecelakaan: kelelahan (35%), kecepatan berlebihan (25%), kondisi jalan (20%)
  • Waktu kecelakaan paling sering: malam hari (40%), dini hari (30%)

Kakorlantas Berduka

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Firman Santyabudi, M.Si., menyampaikan duka cita mendalam atas insiden kecelakaan maut di Tol Krapyak. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum di jalan tol untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.

Kehilangan Endah dan Mutiara menjadi pukulan berat bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Semoga arwah korban diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran akan keselamatan berlalu lintas, terutama saat menggunakan jalan tol.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan