Polisi Kejar Pemilik dan Pengoplos Elpiji Ilegal di Cileungsi, Bogor

Sebuah penggerebekan besar telah dilakukan oleh kepolisian terhadap sebuah kontrakan yang telah disulap menjadi tempat pengoplosan gas elpiji bersubsidi di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Aksi ini dilakukan dalam rangka memberantas praktik penyalahgunaan gas subsidi yang merugikan masyarakat. Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison, mengungkapkan bahwa para pelaku saat ini masih dalam proses penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. “Kami terus melakukan pendalaman guna mengungkap dan menangkap pelaku penyalahgunaan gas bersubsidi tersebut,” tegasnya pada Senin (22/12/2025).

Penggerebekan ini dilakukan di tiga unit kontrakan yang berlokasi di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi. Ketiga kontrakan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mendukung operasi pengoplosan gas. Satu kontrakan digunakan sebagai tempat utama proses pengoplosan, satu lagi digunakan untuk menyimpan hasil oplosan, dan satu kontrakan lainnya digunakan untuk membuat es batu yang dilengkapi dengan lima unit kulkas dan mesin freezer.

Dalam operasi tersebut, pihak kepolisian berhasil menyita sebanyak 456 tabung gas serta sejumlah alat yang digunakan untuk proses pengoplosan. Penggerebekan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya praktik ilegal di wilayah tersebut. Saat polisi tiba di lokasi pada Sabtu (20/12) malam, mereka menemukan bahwa proses pengoplosan gas elpiji sedang berlangsung secara aktif di dalam kontrakan.

Praktik pengoplosan ini melibatkan pengisian tabung gas ukuran 12 kilogram (non subsidi) dengan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram, yang secara hukum dilarang karena merugikan keuangan negara dan masyarakat yang seharusnya mendapatkan subsidi tersebut. Temuan ini menunjukkan adanya jaringan pengoplosan gas subsidi yang telah terorganisir dengan baik, menggunakan fasilitas pendukung seperti mesin freezer dan kulkas untuk keperluan operasional mereka.

Berdasarkan data riset terbaru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2025, penyalahgunaan gas subsidi di Indonesia masih menjadi masalah serius. Diperkirakan sekitar 25% dari total alokasi gas subsidi ternyata digunakan oleh pihak yang tidak berhak, termasuk untuk kegiatan komersial dan industri. Studi kasus di wilayah Jabodetabek menunjukkan bahwa praktik pengoplosan gas subsidi mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan modus operandi yang semakin canggih dan terorganisir.

Infografis terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengungkapkan bahwa wilayah Jawa Barat menjadi salah satu daerah dengan tingkat penyalahgunaan gas subsidi tertinggi di Indonesia. Hal ini didukung oleh data penjualan gas non-subsidi yang meningkat signifikan di daerah industri, sementara stok gas subsidi di pasaran semakin langka di daerah-daerah miskin.

Investigasi mendalam menunjukkan bahwa jaringan pengoplosan gas subsidi ini tidak hanya melibatkan individu biasa, tetapi juga melibatkan pihak-pihak yang memiliki akses ke distributor resmi. Mereka memanfaatkan celah dalam sistem distribusi dan pengawasan untuk melakukan praktik ilegal ini secara massif. Dengan adanya mesin freezer dan kulkas di lokasi penggerebekan, diduga kuat bahwa operasi ini telah berjalan dalam skala besar dan terus-menerus.

Untuk memberantas praktik ini secara tuntas, dibutuhkan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan peningkatan sistem pengawasan, penerapan teknologi pemantauan distribusi, serta penegakan hukum yang lebih tegas. Masyarakat juga perlu dilibatkan secara aktif dalam melaporkan praktik penyalahgunaan subsidi yang mereka temui. Dengan kerja sama antara aparat penegak hukum, instansi terkait, dan masyarakat, diharapkan praktik penyalahgunaan gas subsidi dapat diberantas secara tuntas demi keadilan sosial dan keberlanjutan program subsidi pemerintah. Mari bersama-sama menjaga integritas program subsidi yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Baca juga Berita lainnya di News Page