Pelajar Tewas di Jalan Jendral Sudirman Diduga Korban Geng Motor, Kepsek SMPN 2 Ciamis Sebut Masih Simpang Siur

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

CIAMIS, Thecuy.com – Insiden kecelakaan yang menimpa tiga siswa SMPN 2 Ciamis di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, pada Sabtu (20/12/2025) pukul 23.50 WIB, hingga kini masih menjadi tanda tanya besar. Peristiwa tragis ini menyebabkan satu siswa meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka ringan. Pihak sekolah memilih menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada kepolisian.

Para pelajar yang terlibat dalam kecelakaan tersebut merupakan teman sekelas. Mereka adalah Evandra Gilbran (15) dan Faiz (15) yang mengalami luka-luka, serta Rizqi Azis Pratama (15) yang meninggal dunia. Lokasi kejadian berada hanya sekitar 200 meter dari gerbang SMPN 2 Ciamis.

GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Kuatkan Kader, Gelar Konsolidasi Organisasi di Enam ZonaAnggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Aldira Yusup Soroti Penutupan Tambang Emas: WPR Belum Dirasakan Rakyat!

Kepala SMPN 2 Ciamis, Amar, mengungkapkan bahwa dirinya baru menerima informasi mengenai kecelakaan tersebut pada Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah mendengar kabar tersebut, ia langsung bergegas mendatangi sekolah dan rumah duka korban di Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis.

“Dua siswa mengalami luka-luka dan satu siswa meninggal dunia. Jenazah korban telah dimakamkan pada Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB,” ujarnya kepada Radar, Senin (22/12/2025).

Amar menjelaskan bahwa sebelum kecelakaan, berbagai isu beredar di masyarakat. Beberapa di antaranya menyebut keterlibatan siswa dengan sekolah lain, balapan motor, hingga dugaan geng motor yang menendang kendaraan korban.

Menanggapi situasi ini, pihak sekolah memilih untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak dan tidak berspekulasi lebih lanjut demi mencegah timbulnya konflik yang lebih besar.

“Kronologi kecelakaan masih menunggu laporan resmi dari Satlantas Polres Ciamis. Saya sendiri tidak mengetahui kejadian sebelum kecelakaan terjadi, sehingga tidak berani memberikan pernyataan. Saat ini kasusnya sudah ditangani oleh pihak kepolisian,” jelasnya.

Lebih lanjut, Amar meminta seluruh siswa untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang berkembang. Ia mengkhawatirkan adanya provokasi yang dapat memperkeruh suasana, mengingat keterangan resmi dari kepolisian masih dalam proses penyelidikan.

“Kami meminta siswa untuk bersabar dan tidak ikut-ikutan menyebarkan isu yang belum jelas kebenarannya. Keterangan resmi dari kepolisian sendiri masih belum diterima,” tambahnya.

Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Salurkan 2.500 kWh Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu di TasikmalayaAnggota DPRD Jabar Arip Rachman Lakukan Pengawasan Pemerintahan dengan Temu Warga: Pajak Kembali untuk Rakyat

Ia juga membuka ruang bagi siapa pun yang memiliki informasi tentang kejadian sebelum kecelakaan untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Sekolah menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan.

“Jika ada siswa atau pihak lain yang memiliki informasi terkait kejadian sebelum kecelakaan, silakan langsung melapor ke pihak kepolisian. Sekolah siap memberikan pendampingan,” pungkasnya.

Data Riset Terbaru: Kecelakaan Lalu Lintas Pelajar di Indonesia (2024)

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar masih menjadi perhatian serius. Dalam satu tahun terakhir, tercatat 1.250 kasus kecelakaan melibatkan pelajar usia 12-17 tahun di seluruh Indonesia. Sebanyak 32% di antaranya terjadi di kawasan sekolah, dan 60% disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang keselamatan berkendara.

Studi Kasus: Analisis Kecelakaan di Sekitar Sekolah

Sebuah studi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2024 menunjukkan bahwa kecelakaan di sekitar sekolah sering terjadi karena kombinasi faktor seperti jarak sekolah yang dekat dengan jalan raya, minimnya rambu lalu lintas, dan kurangnya pengawasan orang tua saat siswa pulang sekolah.

Rekomendasi dari studi ini mencakup pemasangan rambu peringatan, sosialisasi keselamatan berkendara di sekolah, serta pembentukan tim pengawas lalu lintas di lingkungan sekolah.

Infografis: Statistik Kecelakaan Pelajar di Jawa Barat 2024

  • Total kasus: 150
  • Korban meninggal: 28
  • Korban luka ringan: 89
  • Korban luka berat: 33
  • Penyebab utama: Kurangnya pemahaman keselamatan berkendara

Kasus kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen masyarakat, terutama sekolah dan orang tua, untuk lebih intensif dalam memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada pelajar. Kejelian dalam mengawasi aktivitas siswa, serta kolaborasi antara sekolah, kepolisian, dan masyarakat, menjadi kunci utama dalam mencegah kejadian serupa di masa depan. Mari kita jadikan keamanan dan keselamatan sebagai prioritas utama demi masa depan generasi muda yang lebih baik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan